KOMPAS.com - Seorang pilot membuat gambar alat kelamin di jalur penerbangannya, saat pesawat yang dikemudikannya dialihkan dari bandara Catania di Sisilia.
Dilansir dari euronews, pola bergambar penis tersebut memiliki panjang 24 kilometer dan terlihat di aplikasi pemantau pesawat FlightRadar24.
Awalnya, pesawat tersebut meninggalkan Frankfurt di Jerman pada Jumat (28/7/2023) sekitar pukul 13.45 waktu setempat dan dilaporkan berusaha mendarat di Catania, Italia sebanyak dua kali sebelum jalurnya dialihkan.
Sebelum meninggalkan wilayah udara Catania, pesawat tersebut terlihat mengarah ke timur menuju pantai Sisilia, sehingga jalur penerbangannya menciptakan bentuk alat kelamin pria.
Pesawat tersebut membutuhkan waktu lebih dari 16 menit untuk berputar-putar di langit lepas pantai timur Sisilia untuk membuat sebuah manuver yang menciptakan bentuk penis sebelum pesawat tersebut kembali ke jalur penerbangan aslinya dan melanjutkan ke Malta.
Media lokal Italia mengklaim bahwa pilot merasa tidak puas dan membuat gambar penis dalam jalur penerbangan sebagai protes atas pengalihan tersebut. Kendati demikian, para pejabat mengatakan bahwa itu tidak disengaja.
Mereka mengklaim bahwa bentuk tersebut tercipta secara tidak sengaja setelah penerbangan LH306 bermanuver menjauh dari pulau tersebut.
Baca juga: Seorang TikToker Mengeluhkan Kursi Pesawat yang Saling Berhadapan Layaknya Kereta Api
Sejumlah penerbangan telah dibatalkan, ditunda, bahkan dialihkan dari Catania dalam beberapa pekan terakhir setelah kebakaran menutup satu terminal di bandara.
SAC, perusahaan yang mengelola bandara, telah dikritik karena respons yang lambat dan komunikasi yang buruk dengan maskapai penerbangan.
Mereka mengatakan bahwa perubahan angin yang tiba-tiba bertanggung jawab atas pengalihan penerbangan tersebut.
"Pesawat lain juga mencoba mendarat pertama kali tetapi gagal sehingga mereka harus memutar dan kemudian berhasil melakukannya," kata SAC.
Maskapai tempat pilot tersebut bekerja mengatakan bahwa pergeseran angin berarti tidak mungkin mendarat dengan aman di Catania.
“Untuk alasan ini, pilot harus tetap dalam posisi bertahan sebelum sekali lagi mencoba mendarat yang tidak berhasil,” tambahnya.
Baca juga: NASA Hilang Kontak dengan Voyager 2, Pesawat Antariksa yang Berhasil Jelajahi Ujung Tata Surya