Duduk Perkara Penyanyi Lizzo Digugat Penari Latarnya, Dituduh Lakukan Penghinaan Fisik dan Pelecehan Seksual

KOMPAS.com - Penyanyi asal Amerika Serikat, Lizzo menghadapi gugatan dari mantan anggota penari latarnya.

Ia dituduh melakukan penghinaan fisik, pelecehan seksual, bahkan dianggap tidak mampu menciptakan kondisi kerja yang positif.

Ironisnya, Lizzo dikenal sebagai penyanyi yang sering mempromosikan sikap optimis dan dukungan kepada orang-orang bertubuh besar seperti dirinya.

Lizzo sendiri membantah semua tuduhan tersebut.

Baca juga: Akhir Kasus Tuduhan Plagiat Ed Sheeran, Lagu Thinking Out Loud Terbebas dari Lets Get It On

Tuntutan ke Lizzo

Tiga mantan penari latar untuk konser Lizzo bernama Crystal Williams, Arianna Davis, dan Noelle Rodriguez menuntut sang penyanyi di Pengadilan Tinggi Los Angeles pada Selasa (1/8/2023).

Dilansir dari Today Jumat (4/8/2023), Arianna Davis menuduh Lizzo menghina berat badannya yang naik secara tidak langsung.

Penyanyi itu berpura-pura menanyakan komitmen Davis selama konser. Padahal, Davis yakin ia diperingatkan karena tubuhnya.

"Saya baru saja merasa bahwa mereka memiliki masalah dengan cara saya menambah berat badan dan terlihat berbeda dan bahwa saya tidak sama seperti saat mereka pertama kali memilih saya," katanya.

Davis juga menuduh Lizzo melakukan pelecehan seksual dengan memerintahkan agar ia menyentuh payudara penari telanjang tanpa persetujuannya.

Baca juga: Profil Tony Bennett, Penyanyi Legendaris AS yang Wafat Usia 96 Tahun

Selain itu, Lizzo juga dianggap menciptakan situasi kerja yang buruk. Ia disebut menuduh penarinya mabuk sehingga memaksa dilakukan audisi ulang.

Penari yang tidak disukai langsung dipecat saat itu juga.

Tidak hanya kepada Lizzo, tuntutan juga dibuat kepada perusahaan produksi, Big GRRRL Big Touring Inc, dan penari Shirlene Quigley yang terlibat dalam konser penyanyi itu.

Diberitakan Globe Echo Kamis (3/8/2023), Shirlene Quigley yang memimpin tim penari latar di konser Lizzo juga dituntut.

Penggugat menyebut Quigley memaksakan pandangan agamanya kepada penari lain. Para penari juga ditekan untuk berpartisipasi dan menjalani ibadah agama Kristen yang Quigley anut. 

Meski mengetahui tindakan tersebut, Lizzo dianggap gagal berbuat sesuatu hal untuk mengatasi masalah di antara kru panggungnya.