KOMPAS.com - Tidur, terutama di malam hari merupakan aktivitas rutin yang sangat penting bagi tubuh.
Selain sebagai waktu istirahat, tidur di malam hari meningkatkan kekebalan tubuh, dan dapat mengurangi risiko peradangan. Dengan demikian, risiko kemunculan berbagai macam penyakit dapat berkurang.
Tidur malam lebih awal akan membuat tubuh menghindari makan makanan tidak sehat.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Clinical Nutrition and Metabolic Care membuktikan bahwa orang yang tidak cukup tidur tiap malam hari lebih berisiko mengalami berat badan berlebih atau obesitas.
Oleh karena itu tubuh memerlukan tidur untuk istirahat agar badan tetap sehat.
Baca juga: 9 Dampak Buruk Terlalu Banyak Tidur bagi Kesehatan
Namun tidak semua orang bisa dengan mudah tidur di malam hari. Sebagian orang ada yang mengalami susah tidur dan begadang. Lalu, apa dampak susah tidur dan bagaimana mengatasinya?
Dilansir dari SleepFoundation, sleep latency atau sering disebut dengan sleep onset latency merupakan jumlah waktu yang diperlukan seseorang untuk tertidur sepenuhnya setelah berbaring.
Rata-rata orang sehat memerlukan waktu antara 10 sampai 20 menit untuk tertidur. Seseorang dapat mengalami variasi dalam latensi tidur, tergantung seberapa mengantuknya mereka.
Misalnya, jika seseorang mencoba tidur lebih awal dari biasanya, mereka mungkin mengalami latensi tidur yang lebih lama.
Karena mereka tidak terlalu lelah, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur.
Sebaliknya, jika seseorang begadang lebih lama dari biasanya, mereka cenderung mengalami latensi tidur yang lebih pendek karena lebih lelah dari biasanya.
Baca juga: Benarkah Tidur Siang Singkat Bisa Membuat Tubuh Segar Kembali?
Berbagai faktor dapat memengaruhi sleep latency. Misalnya konsumsi alkohol, dapat mengurangi sleep latency. Selain itu, nyeri kronis dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk tidur.
Obat yang berbeda juga dapat memengaruhi latensi tidur, mengurangi atau menambah waktu yang diperlukan untuk tertidur tergantung pada efeknya.
Usia seseorang dan jumlah tidur siang yang mereka lakukan juga dapat memengaruhi latensi tidur.
Kondisi seseorang sulit tidur pada malam pertamanya di tempat baru atau disebut dengan "efek malam pertama" juga dapat memengaruhi slepp latency.