KOMPAS.com - Orang Asia umumnya dianggap terlihat lebih muda daripada orang Kaukasia atau berkuit putih dari negara-negara Barat.
Produk kecantikan yang bervariasi dari merek-merek asal Asia mungkin dapat dianggap sebagai alasan di balik wajah awet muda mereka.
Namun, bukan hanya produk kecantikan berbahan kimia yang membuat wajah orang Asia terlihat lebih muda dari orang berkulit putih.
Kenyataannya, ada faktor genetik, bentuk wajah, serta gaya hidup yang memengaruhi wajah orang Asia menjadi awet muda.
Baca juga: Ternyata, Begini Cara Terlihat Awet Muda meski Sudah Berumur
Dilansir dari situs Asosiasi Pensiunan Amerika (AARP), kulit yang lebih gelap memiliki melanin yang lebih banyak.
Melanin merupakan pigmen gelap yang berhubungan dengan kepekaan kulit terhadap sinar Matahari. Orang dengan lebih banyak melanin akan mempunyai perlindungan lebih dari paparan sinar Matahari.
Ini berarti pencegahan kerusakan kulit akibat terlalu banyak terpapar sinar Matahari semakin besar. Hal tersebut membuat kemunculan tanda penuaan di wajah berkurang,
“Apa yang kami gambarkan sebagai keretakan atau garis halus, umumnya terlihat pada kulit Kaukasia seiring bertambahnya usia, sering kali disebabkan oleh paparan sinar matahari,” kata dokter kulit dari Aglow Dermatology, New York Dina Strachan.
Tidak hanya itu, studi Multi-Decade and Ethnicity pada 2015 di Harvard Medical School membuktikan, wanita akan tampak awet muda karena memiliki gen bernama methuselah.
Gen methuselah ditemukan dua kali lebih sering pada wanita kulit hitam, Asia, maupun Hispanik dibandingkan pada wanita Kaukasia berkulit putih.
Baca juga: 5 Sayuran Sumber Kolagen, Bantu Lawan Keriput dan Jaga Kulit Tetap Awet Muda
"Orang Asia memiliki struktur tulang yang lebih lebar daripada wajah khas Kaukasia," ujar ahli bedah plastik dari Long Island Plastic Surgical Group, Michael Dobryansky.
Menurutnya, struktur tulang tersebut membuat orang Asia tetap terlihat muda meskipun mengalami pengeroposan tulang dan jaringan lunak seiring penuaan.
Hal itu terjadi karena tulang yang lebih luas membuat mereka tidak terlalu kelihatan bertambah tua saat tulang dan jaringan di wajah keropos.
Hal yang sama diungkapkan oleh pakar bedah plastik Yukio Shirakabe, Yoshiro Suzuki, dan Samuel M. Lam dalam penelitian mereka. Studi mereka membuktikan wajah orang Asia memiliki bentuk yang cenderung mirip dengan bayi.