KOMPAS.com - Ada sebuah anjuran yang menyebut setiap orang harus minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Minum air putih dalam takaran cukup memang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Air dapat menghidrasi tubuh, membuat perut terasa kenyang, bahkan mampu membakar kalori.
Namun ternyata, ada sejumlah waktu yang sebaiknya tidak digunakan untuk banyak minum air putih.
Kapan saja waktu terburuk untuk minum air putih?
Baca juga: 8 Manfaat Kesehatan Minum Air Putih Saat Perut Kosong di Pagi Hari
Menurut Prevention, minum terlalu banyak air putih kadang-kadang dapat membahayakan kesehatan. Ini terjadi karena air akan melarutkan natrium dalam darah.
Akibatnya, keseimbangan antara air dan garam atau natrium dalam darah akan terganggu dan menyebabkan hiponatremia.
Dilansir dari WebMD, hiponatremia merupakan kondisi tubuh yang tidak memiliki cukup natrium dalam darah. Padahal, natrium berguna untuk mengontrol air yang dibutuhkan sel-sel tubuh.
Karena kadar natrium yang rendah, jumlah air dalam tubuh akan meningkat dan menyebabkan sel membengkak.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa mual, muntah, pusing, kehilangan energi, kejang, koma, bahkan kematian.
Dilansir dari Cleveland Clinic, urine bening menandakan bahwa Anda sudah terlalu banyak minum.
Saat tubuh mengandung banyak air, kadar keseimbangan antara garam dan elektrolit akan terganggu. Zat elektrolit dalam tubuh akan menurun.
Padahal, keduanya berfungsi menjaga volume cairan dan darah dalam tubuh, sekaligus mencegah hiponatremia.
Urine yang berwarna sedikit kekuningan justru bagus, itu berarti tubuh terhidrasi dengan baik. Sementara urine yang kuning gelap menunjukkan Anda kurang minum.
Baca juga: Benarkah Terlalu Sering Minum Kopi Akan Merusak Ginjal? Ini Faktanya