Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Wartawan yang Pertama Mengetahui Kabar Kematian Brigadir J

Kompas.com - 08/07/2023, 07:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atau Brigadir Y terjadi pada tanggal 8 Juli 2022, atau tepat setahun lalu.

Pembunuhan dilakukan di rumah dinas Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo yang ketika itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri, di Kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Awalnya tak banyak yang tahu terkait kejadian tersebut. Pemberitaan di media pun masih remang-remang dan bahkan berjarak beberapa hari dari waktu kejadian.

Kecurigaan soal pembunuhan Brigadir J berawal dari media lokal di Jambi.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Brigadir J, Kapolri: Penembakan atas Perintah Ferdy Sambo

Awal kecurigaan tewasnya Brigadir J

Dikutip dari Tribun Jateng, pada hari Sabtu 9 Juli 2022 pukul 11:00 WIB, wartawan Tribun Jambi bersama rekan Kompas TV melakukan liputan pelatihan K9 (anjing pelacak) di Cargo Bandara Sultan Thaha Jambi bersama personel Ditsamapta Polda Jambi.

Saat itu diceritakan, suasana tambak berbeda, hal itu karena banyak polisi berseragam bebas (Intelijen) di lokasi cargo bandara.

Wartawan Tribun Jambi dan teman dari Kompas TV (Jumaidi/Dedi) sempat curiga dan bertanya-tanya, terkait ramainya personel intel di lokasi.

Sekilas pembicaraan sesama mereka terdengar ada anggota Brimob yang meninggal dunia, dan akan tiba di Jambi.

Namun, kematian anggota Brimob itu belum diketahui penyebabnya.

Kemudian, sembari memantau lokasi, Tribun dan Kompas TV melanjutkan liputan K9 dari Ditsamapta Polda Jambi.

"Saat itu, kami hanya diberi waktu 1 jam untuk liputan dan keluar dari kargo," kata Aryo Tondang, wartawan Tribun Jambi.

Pihaknya menyimpulkan, ada anggota polisi kemungkinan meninggal karena sakit, dan diantar ke Jambi melalui udara. Sebab jika gugur karena tugas, tentunya ada upacara penjemputan.

Tetapi, saat itu menurut Aryo tidak ada upacara penyambutan, hanya ada Intel dan sejumlah orang yang datang menggunakan Ulos (kain tenun suku batak) datang ke Cargo.

"Sehingga kami meninggalkan lokasi dengan keyakinan, ada anggota polisi yang meninggal karena sakit," ujarnya.

Ketika itu Aryo juga mendengar obrolan dari intel bahwa di bandara ada jasad polisi yang akan diserahkan ke keluarga.

"Saya sempat berdiskusi dengan intel yang saya kenal, ini ada apa Bang? kalau memang ada jenazah dari kepolisian mengapa tidak ada upacara kedinasan?" ujarnya.

Aryo kemudian melihat rombongan ibu-ibu mengenakan kain ulos khas batak.

Aryo mengaku ketika pihak polisi yang mengawal jasad Brigdir J terkejut melihat keberadaan wartawan di sekitar bandara.

Mulanya, Aryo mengatakan ketika mendengar kabar polisi tembak polisi, ia segera mencari informasi lain yang beredar. Ia mengaku ketika berusaha melakukan investigasi terkait isu tersebut.

Baca juga: Misteri CCTV dalam Kasus Kematian Brigadir J

Halaman:

Terkini Lainnya

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com