KOMPAS.com - Jika tak diolah dengan benar, daging kambing bisa berbau khas yang mengurangi nafsu makan.
Bau khas yang muncul pada daging kambing ini kerap dikenal dengan bau prengus.
Lantas, sebenarnya apa penyebab daging kambing memiliki bau prengus? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Dosen di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) drh. Aji Winarso mengatakan, bau prengus pada kambing berasal dari kelenjar di pangkal tanduk.
"Sebetulnya pada kambing dan domba jantan, bau prengus itu sebagai penyebar feromon untuk menarik betina," paparnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Ia menjelaskan, kelenjar sebenarnya berada di pangkal tanduk, namun kemudian bau itu melebar kemana-mana termasuk ke kulit kambing.
Oleh karena itu menurutnya, setelah selesai menguliti atau memegang tanduk, maka harus disiplin cuci tangan, kemudian baru menangani daging.
"Sebaiknya dalam proses pengulitan, tangan yang sudah memegang bagian luar kulit tidak pegang daging," ujar Aji.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (10/7/2022), Ahli Teknologi Pangan dan Nutrisi dari Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari berpendapat, bau khas yang muncul di dalam daging muncul karena adanya senyawa karbonil yang bersifat volatil.
Senyawa karbonil merupakan golongan senyawa organik yang mengandung gugus karboni dan bersifat volatil (mudah membentuk uap).
"Dan asam-asam lemak yang mudah teroksidasi selama pemasakan kemudian memunculkan aroma yang dipersepsikan sebagai bau prengus," kata Rianita.
Baca juga: Kurban Satu Kambing untuk Satu Keluarga, Apakah Diperbolehkan?
Dikutip dari laman Dinkes Mojokerto, mengurangi bau prengus bisa dengan jalan membuang lemak berwarna putih yang menempel pada daging.
Mengiris dan membuang lemak kambing sebelum diolah bisa mengurangi bau prengusnya.
Namun tak perlu membuat daging benar-benar bebas dari lemak, karena bisa mengurangi rasa gurih di olahan daging.