Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Sushi di London Ini Larang Pengunjungnya Pakai Parfum, Mengapa?

Kompas.com - 18/06/2023, 07:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah restoran sushi di London, Inggris melarang pengunjungnya untuk memakai parfum.

Hal itu karena restoran yang bernama Sushi Kanesaka ini tidak ingin ada wewangian yang mengalahkan bau cuka yang disajikan bersama dengan 18 set menu hidangannya.

Dilansir dari DailyMail, larangan itu termasuk dalam dress code yang diterapkan oleh restoran dengan harga set menunya sebesar 420 euro atau sekitar Rp 6,9 juta per orang.

Dress code lain yang diberikan kepada tamu mencakup larangan khas tempat makan mewah pada umumnya, seperti larangan mengenakan pakaian olahraga, topi, atau sepatu kets.

Adapun alamat dari restoran sushi tersebut ada di 45 Park Lane, Hotel Dorchester Collection, London, Inggris.

Aroma cuka dan ikan yang menyegarkan dari restoran tersebut dianggap penting bagi pengalaman pengunjung mencicip sushi.

“Untuk memastikan pengalaman sushi terbaik untuk Anda dan sesama penunjung, kami dengan hormat meminta Anda untuk tidak memakai parfum,” tulis keterangan Sushi Kanesaka.

Baca juga: Ramai soal Makan Sushi Pakai Tangan Ditegur Harus Menggunakan Sumpit, Benarkah Itu Budaya Jepang?


Restoran menawarkan gaya omasake

Para tamu akan menikmati pengalaman penyajian gaya omasake di mana koki memutuskan makanan apa yang akan disajikan untuk pengunjung.

Gaya omasake ini sangat terkenal bagi para penikmat sushi di seluruh penjuru dunia.

Chef Shinji Kanesake menggambarkannya sebagai pengalaman yang sangat spesial dan unik yang menawarkan hubungan pribadi yang intim antara koki dan pengunjung.

“Restoran menyiapkan sushi Edomae menggunakan bahan-bahan terbaik, teknik tradisional, dan dedikasi penuh,” kata Chef Kanesake.

Ia menuturkan, pengalaman ini membawa pengunjung ke jalan-jalan Ginza, Tokyo dan menawarkan ketenangan pelayanan omakase tradisional.

Ilustrasi sushi dengan daging ikan tuna albacoreShutterstock/Arancio Ilustrasi sushi dengan daging ikan tuna albacore

Tanggapan pakar

Dikutip dari The Guardian, direktur Institute of Philosophy di University of London’s School of Advanced Study Barry Smith mengatakan, aroma adalah bagian terpenting dari pencicipan kuliner.

“Yang Anda dapatkan dari lidah adalah asin, manis, asam, gurih. Semua rasa lainnya berasal dari hidung,” kata dia.

Namun, Smith menunjukkan bahwa penciuman memiliki dua komponen, yakni aroma atau bau yang dihirup dari lingkungan, dan bau yang keluar dari mulut dan terhirup hidung selama makan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com