Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Muncul di Lepas Pantai Swedia

Kompas.com - 31/05/2023, 15:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor paus beluga yang diduga sebagai mata-mata Rusia, terlihat di lepas pantai Swedia pada Minggu (28/5/2023).

Paus tersebut diketahui muncul pertama kali di Norwegia pada 2019 dengan mengenakan tali kekang, sehingga memicu spekulasi bahwa ia merupakan mata-mata yang dilatih Rusia.

Pertama kali ditemukan di wilayah paling utara Finnmark, Norwegia, paus ini menghabiskan waktu lebih dari tiga tahun bergerak perlahan di bagian garis pantai Norwegia.

Namun paus itu tiba-tiba melaju kencang dalam beberapa bulan terakhir dan pindah ke Swedia, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Kisah Robert Hanssen, Agen FBI yang Jadi Mata-mata Rusia

Berbagai spekulasi

"Kami tidak tahu mengapa kecepatannya begitu cepat sekarang," kata ahli biologi kelautan bersama dengan organisasi OneWhale, Sebastian Strand.

Menurutnya hal ini sangat membingungkan, karena paus itu bergerak sangat cepat menjauh dari habitat alaminya.

"Bisa jadi hormon mendorongnya untuk mencari jodoh. Atau bisa juga kesepian, karena beluga adalah spesies yang sangat sosial, bisa jadi dia sedang mencari paus beluga lainnya," ujarnya.

Ia menuturkan, paus itu diyakini berusia 13-14 tahun, usia dengan hormon sangat tinggi.

Populasi beluga terdekat terletak di kepulauan Svalbard, yang ada di tengah antara pantai utara Norwegia dan kutub utara.

Paus tersebut diyakini tidak pernah melihat satu pun beluga lain sejak tiba di Norwegia pada April 2019.

Saat ditemukan pada 2019, paus itu mengenakan tali kekang buatan manusia yang terpasang dengan dudukan yang cocok untuk kamera aksi.

Baca juga: Rentetan Serangan Orca pada Kapal di Spanyol, antara Aksi Balas Dendam atau Permainan ala Paus

Terdapat tulisan "Equipment St Petersburg" dalam plastik penjepit, dikutip dari Aljazeera.

Pejabat Direktorat Perikanan Norwegia saat itu mengatakan, paus itu mungkin lolos dari kandang dan telah dilatih oleh angkatan laut Rusia.

Sebab, paus itu tampak sudah terbiasa dengan manusia.

Namun Moskwa tidak pernah mengeluarkan reaksi apa pun terkait spekulasi Norwegia itu.

Laut Barents sendiri adalah kawasan geopolitik strategis tempat pemantauan pergerakan kapal selam Barat dan Rusia.

Itu juga merupakan pintu gerbang ke Rute Utara yang mempersingkat perjalanan maritim antara Samudra Atlantik dan Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com