Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Gunung Everest Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Lagi?

Kompas.com - 03/05/2023, 09:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga kini, Everest mencatatkan namanya sebagai gunung tertinggi di dunia yang menjulang 8.800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Menyusul setelahnya adalah gunung K2 dengan tinggi 8.600 meter mdpl.

Lantas, mungkinkah gunung tertinggi di dunia itu bisa tumbuh lebih tinggi lagi?

Dikutip dari Live Science, ahli geofisika di University of Oregon, Gene Humphreys mengatakan, sebuah gunung secara teoretis bisa tumbuh sedikit lebih tinggi.

Tapi gunung itu terlebih dahulu harus mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi saat tumbuh.

Seperti misalnya, setiap tumpukan batu yang tumbuh menjadi gunung akan mulai membungkuk karena tarikan gravitasi Bumi.

Baca juga: Dari Everest hingga Dhaulagiri, Berikut 7 Gunung Tertinggi di Dunia

"Seperti segumpal adonan roti yang perlahan akan rata saat diletakkan di atas meja," kata Humphreys.

Proses aktif, seperti erosi, juga membantu mencegah gunung tumbuh terlalu tinggi. Sedangkan gletser, bongkahan es besar yang bergerak lambat, berperan besar dalam mengukir gunung.

Ilmuwan bumi menyebut erosi gletser sebagai "gergaji glasial" karena sangat efektif menghilangkan sisi pegunungan.

Efek erosi dan gravitasi membuat ilmuwan sampai pada satu kesimpulan bahwa, semakin besar gunung maka semakin besar tekanan yang diciptakan oleh gravitasi dan semakin kuat kecenderungannya untuk runtuh.

"Meskipun Gunung Everest dapat ditinggikan lagi, sisi selatannya yang curam tampaknya tidak stabil dan dapat menyebabkan tanah longsor," jelas dia.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia saat Mendaki Puncak Everest?


Menurutnya, ada cara gunung bisa tumbuh lebih tinggi, bahkan mencapai 1,6 kilometer. Namun, hal itu bisa terjadi jika kondisinya tepat.

Pertama, itu harus terbentuk dari proses vulkanik, bukan dari tumbukan benua. Pegunungan vulkanik, seperti Kepulauan Hawaii, tumbuh saat meletus.

Lava yang mengalir keluar dari gunung berapi mendingin berlapis-lapis, membuat gunung berapi jadi semakin tinggi.

Agar gunung terus tumbuh, diperlukan sumber magma yang terus-menerus dipompa hingga semakin tinggi dan memungkinkannya meletus, mengalir menuruni sisi gunung dan menjadi dingin.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com