Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor MUI Ditembak, Pelakunya Ber-KTP dan Domisili Lampung

Kompas.com - 02/05/2023, 15:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengungkapkan bahwa pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta Pusat berdomisili di Lampung.

Hal tersebut diketahui setelah kepolisian menemukan KTP milik pelaku terduga penembakan usai diringkus oleh petugas pengamaman dalam (Pamdal) Kantor MUI.

"Yang bersangkutan (pelaku penembakan) ber-KTP Lampung. Domisili Lampung," kata Karyoto dalam keterangan persnya di kantor MUI Selasa (2/5/2023) dikutip dari Kompas TV.

Ia menyampaikan, hingga saat ini pihaknya belum bisa mengungkap profil pelaku penembakan, namun pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Lampung.

"Anggota kami akan segera ke Lampung akan berkoordinasi. Untuk sementara dari TKP ditemukan ber-KTP domisili Lampung. Untuk berkoordinasi bagaimana latar belakang tersangka ini," jelas Karyoto.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Kantor MUI Pusat, Terduga Pelaku Mengaku sebagai Nabi, Ingin Bertemu Pimpinan

Baca juga: Sosok Pelaku Penembakan Kantor MUI

Polisi amankan sebuah air soft gun

Lebih lanjut, Karyoto menambahkan bahwa kepolisian juga telah mengamankan satu pucuk senjata berjenis air soft gun usai penembakan di kantor MUI, Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan bahwa penembakan terjadi pukul 11.24 WIB ketika orang tak dikenal (OTK) yang merupakan pelaku penembakan datang dengan alasan ingin bertemu Ketua MUI.

Pamdal kemudian menahan pelaku karena ia tidak dapat menjelaskan maksud kedatangannya ke Kantor MUI dan siapa sosok yang ingin ditemui.

Tidak berselang lama ia mengeluarkan senjata berupa air soft gun dan melepaskan tembakan yang menyebabkan satu karyawan Kantor MUI tertembak di bagian punggung.

"Setelah saya melihat gambar (senjata) dari Kapolres Jakarta Pusat, ada gambar senjatanya, ada butiran-butiran pengisi peluru atau gotri, dan ada tabung gas kecil," jelas Karyoto.

"Ini boleh dikatakan sebagai air soft gun, bukan senjata api," tandasnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor Pusat MUI Bawa Surat Ancaman, Isinya: Saya Sudah Lelah..

Pelaku penembakan meninggal dunia

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat diwawancarai di Kantor Pusat MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat diwawancarai di Kantor Pusat MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Terkait kondisi pelaku penembakan, Karyoto menjelaskan bahwa ia sempat keluar dari Kantor MUI setelah menjalankan aksinya.

Namun, pelaku penembakan dikejar oleh Pamdal bersama karyawan Kantor MUI yang pada akhirnya yang bersangkutan dapat diringkus.

"Pada saat proses diamankan beberapa saat kemudian tersangka pingsan. Dibawa ke Polsek, dari Polsek dibawa ke Puskesmas Menteng," kata Karyoto.

"Setelah dilarikan ke Puskesmas Menteng, pelaku penembakan dinyatakan sudah meninggal dunia ketika diperiksa oleh dokter," tuturnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Tewas, Disebut Sempat Kirim Surat Dua Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com