Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Penggunaan "Minal Aidin wal Faizin" Ketika Lebaran

Kompas.com - 21/04/2023, 12:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momen Lebaran adalah waktu yang tepat untuk saling memaafkan.

Selain meminta maaf dalam bahasa masing-masing, beberapa orang tak jarang menggunakan ungkapan minal aidin wal faizin untuk maksud dan tujuan yang sama.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri mengatakan, di Indonesia terjadi banyak salah kaprah dalam penggunaan minal aidin wal faizin.

Sebab, ungkapan tersebut selama ini justru banyak diartikan dengan mohon maaf lahir dan batin.

Padahal, "minal aidin walfaizin" sebenarnya merupakan potongan dari doa.

"Sebenarnya itu potongan, lengkapnya ja'alanallah minal aidin wal faizin," kata Syamsul, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (4/5/2021).

Baca juga: Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dan Ganti Utang Puasa Ramadhan?

Syamsul menjelaskan, arti dari ungkapan doa itu adalah "Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang kembali dan orang-orang yang memperoleh kemenangan".

Ia menjelaskan, maksud dari "kembali" ini adalah kembali kepada fitrah atau kesucian karena dosa selama Ramadhan dihapuskan.

"Kadang orang memahaminya mohon maaf lahir batin, padahal itu sebenarnya doa yang dipotong," ujarnya.

Baca juga: 25 Ucapan Hari Raya Idul Fitri


Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos Kemensos 2023 secara Online

Ungkapan yang lebih tepat

Syamsul menuturkan, umat Islam dunia biasanya lebih sering menggunakan ungkapan "taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim".

Ungkapan itu dimaksudkan untuk mendoakan sesama umat Islam agar puasanya diterima.

Ia menuturkan, ungkapan tersebut juga telah ada sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW.

Karenanya, banyak orang di Indonesia kemudian menggabungkan dua ungkapan itu menjadi "taqabbalallahu minna wa minkum minal wa ja'alanallah minal aidin wal faizin".

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Apa Itu Puasa Syawal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com