KOMPAS.com - Buah kurma ramai beredar di toko-toko sepanjang bulan Ramadhan.
Di berbagai swalayan, pedagang biasa mengemas kurma dengan wadah plastik transparan. Kemasan ini membuat warna kecoklatan buah tersebut bisa terlihat dan menarik perhatian pembeli.
Karena kurma dikemas dalam wadah rapat, umumnya pembeli akan langsung memakan buah tersebut tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Sehatkah cara ini?
Baca juga: 3 Tanda Kurma Sudah Tidak Layak Konsumsi
Cara tersebut akan mengurangi bahan kimia yang digunakan ketika proses penanaman kurma.
Buah ini berpotensi terkontaminasi residu pestisida, logam berat, benda asing, atau ditumbuhi mikroorganisme seperti jamur.
Selain itu, menurut Home Cook World, ada banyak tangan manusia yang menyentuh kurma saat dipetik hingga dijual. Kurma juga melalui perjalanan jauh dari negara Timur Tengah.
Walaupun kurma terlindungi selama perjalanan, kebanyakan kurma tidak dicuci sebelum dikeringkan. Akibatnya, buah ini berisiko tertempeli debu, kuman, hingga serangga.
Seperti sakit perut karena mengonsumsi buah dan sayuran tanpa dicuci, kurma juga dapat menimbulkan masalah yang sama.
Baca juga: Terlalu Banyak Makan Kurma, Apa Bahayanya?
Jadi cara mencuci kurang tepat bisa merusak penampilan dan rasanya. Karena itu, jangan cuci kurma dengan air panas, kecuali memang ingin memasaknya.
Berikut cara membersihkan kurma:
Baca juga: Mengapa Kurma Sangat Populer Selama Ramadhan?
Menurutnya, perendaman kurma akan menghilangkan tanin atau asam fitat yang ada di dalamnya. Ini kemudian membuat tubuh menyerap nutrisi dari kurma lebih mudah.