Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Internasional Meminta Putin Ditangkap, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/03/2023, 16:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengadilan Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (17/3/2023), atas tudingan kejahatan perang yang ia lakukan.

Dikutip dari TheGuardian, surat perintah ini adalah yang pertama dikeluarkan ICC untuk kejahatan yang dilakukan dalam perang Ukraina.

Surat ini merupakan momen yang langka bagi pengadilan karena memerintahkan penangkapan atas kepala negara yang masih menduduki posisinya.

Sebelumnya, hal ini pernah dilakukan pada Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi dan Presiden Sudan Omar al-Bashir.

Gaddafi saat itu digulingkan dan dibunuh beberapa bulan usai adanya surat perintah penangkapan tersebut.  Sedangkan Bashir digulingkan dan kemudian mendekam di penjara Sudan.

Alasan Putin minta ditangkap

Meskipun ICC mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Putin, Rusia tidak mengakui yuridiksi pengadilan, dan Jumat (17/3/2023) Rusia bersikeras tak terpengaruh dengan surat perintah tersebut.

Dalam rilis yang disampaikan, Putin dan Komisaris Rusia untuk Hak-hak Anak, Maria Lvova-Belova dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang yang terkait deportasi penduduk terutama anak-anak.

Putin dianggap melanggar hukum karena memindahkan penduduk anak-anak dari wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia.

"Putin bertanggung jawab atas dugaan kejahatan, karena telah melakukannya secara langsung bersama orang lain, dan untuk kegagalannya melakukan kontrol atas bawahan sipil dan militer yang melakukan tindakan tersebut," kata pengadilan dikutip dari CNN.

Sebelumnya Laboratorium Riset Kemanusiaan Yale menerbitkan laporan adanya sekitar 6.000 anak dari Ukraina yang dikirim ke kamp untuk pendidikan ulang di Rusia dalam satu tahun terakhir.

"Insiden yang diidentifikasi oleh kantor saya termasuk deportasi setidaknya ratusan anak yang diambil dari panti asuhan," kata Jaksa ICC Karim Khan.

Khan menyebut anak-anak ini disiapkan untuk diadopsi di Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com