Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 16/03/2023, 08:20 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasi merupakan salah satu varietas biji-bijian yang paling banyak jenisnya di dunia.

Tidak makan nasi kerap menjadi pilihan sejumlah orang untuk menurunkan berat badan. Mereka menyebutnya diet nasi.

Dilansir dari Healthline, diet nasi adalah diet rendah kalori dan lemak.

Meskipun perlu digarisbawahi bahwa kandungan kalori dan lemak di tiap jenis nasi adalah berbeda.

Mulanya, diet nasi dikembangkan pada 1939 untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi dan ginjal.

Namun, hasilnya justru mengejutkan lantaran tidak makan nasi juga bisa memberikan efek penurunan berat badan.

Lantas, benarkah tidak makan nasi bisa menurunkan berat badan?

Baca juga: Apakah Tomat Bisa Menurunkan Berat Badan? Simak Manfaatnya!

Perbandingan kandungan nasi

Seperti sudah disampaikan, tiap jenis nasi memiliki kandungan yang berbeda.

Nasi merah dan nasi putih misalnya, dua jenis nasi yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Dilansir dari Live Strong, keduanya memiliki kandungan yang berbeda, yakni:

1. Kandungan nasi merah

Satu cangkir nasi merah mengandung:

  • 218 kalori.
  • 45,8 gram karbohidrat.
  • 4,5 gram protein.
  • 3,5 gram lemak.

2. Kandungan nasi putih

Satu cangkir nasi putih mengandung:

  • 205 kalori.
  • 44,5 gram karbohidrat.
  • 4,2 gram protein.
  • 0,4 gram lemak.
  • 0,6 gram serat.

Berdasarkan perbandingan nutrisi kedua jenis nasi, nasi putih tidak selamanya memiliki kalori dan karbohidrat yang tinggi.

Hanya saja, nasi puti mengandung lebih sedikit nutrisi daripada nasi merah.

Baca juga: Apakah Angkat Beban Bisa Menurunkan Berat Badan?

Tidak makan nasi dan penurunan berat badan

Tidak makan nasi selama satu atau dua bulan belum tentu membantu menurunkan berat badan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com