Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Hermafrodit alias Kelamin Ganda, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 15/03/2023, 17:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini masa Twitter ramai dengan warganet yang memperbincangkan hermafrodit alias kelamin ganda.

Perbincangan tersebut bermula dari twit akun ini, pada Selasa (14/3/2023).

Melalui unggahan gambar, dijelaskan bahwa hermafrodit adalah fenomena biologis saat seorang individu memiliki dua organ kelamin, baik pria maupun wanita.

Tampak dalam gambar, seorang bayi berkelamin ganda, yakni memiliki vagina dan penis. Terlihat pula ilustrasi alat kelamin menyerupai "gabungan" dari vagina dan penis.

Pengunggah pun menanyakan apakah hermafrodit atau kelamin ganda ini benar-benar terjadi pada manusia.

"Guys ini beneran ada di dunia nyata kah? atau cuma teori aja?" tulis pengunggah.

Unggahan ini pun menarik perhatian hingga menuai lebih dari 1,7 juta tayangan dan 15.000 suka dari warganet pada Rabu (15/3/2023).

Lantas, benarkah kasus hermafrodit benar-benar ada? Apa penyebabnya?

Baca juga: Menyusul Transgender dan Transracial, Kini Muncul Fenomena Transable, Apa Itu?


Penjelasan dokter

Spesialis andrologi dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, dr Achmad Zulfa Juniarto menjelaskan, hermafrodit pada manusia saat ini disebut dengan Disorder of Sex Development.

"Hermafrodit pada manusia sekarang namanya Disorder of Sex Development atau DSD. Kalau dulu disebut kelamin ganda," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Zulfa pun membenarkan, orang-orang juga kerap menyebut kelamin ganda dengan istilah ambiguous genitalia.

"Iya, kelamin ganda orang sering menyebutnya dengan ambiguous genitalia," kata dia.

Berbeda dengan hermafrodit pada hewan yang kedua alat kelaminnya berfungsi, pada manusia justru tidak berfungsi secara normal.

Bahkan, lanjut Zulfa, biasanya penderita akan berisiko lebih tinggi mengalami infertil atau kemandulan.

"Baik dia dominan laki-laki atau dominan perempuan, sama-sama berisiko besar terjadi infertil," kata dia.

Baca juga: Ramai soal Neovagina Transgender Berbau Feses, Apa Itu? Ini Penjelasan Dokter

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com