Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Agus Jabo Priyono, Ketum Partai Prima yang Menang Gugatan terhadap KPU?

Kompas.com - 03/03/2023, 09:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) menang atas gugatan perdatanya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan putusan atas gugatan 757/Pdt.G/2022 yang dilayangkan pada 8 Desember 2022, PN Jakpus memerintahkan KPU menunda pemilu.

"Menghukum Tergugat untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024 sejak putusan ini diucapkan dan melaksanakan tahapan Pemilihan Umum dari awal selama lebih kurang 2 (dua ) tahun 4 (empat) bulan 7 (tujuh) hari," bunyi diktum kelima amar putusan tersebut.

Adapun Partai Prima sebelumnya melaporkan KPU karena merasa dirugikan dalam tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024.

KPU sendiri menyatakan akan tetap menjalankan tahapan-tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Hasyim Asy'ari, Ketua KPU menegaskan, pihaknya akan segera mengajukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta setelah menerima salinan resmi putusan PN Jakpus.

Partai Prima merupakan partai pendatang baru yang dipimpin oleh Agus Jabo Priyono yang bertindak sebagai ketua umum.

Berikut ini profil Agus Jabo Priyono, sosok di balik Partai Prima yang berhasil memenangkan gugatan terhadap KPU.

Baca juga: Perjalanan PRIMA Gugat KPU 4 Kali hingga Menang di PN Jakpus, Berujung Kisruh Tunda Pemilu


Profil Agus Jabo Priyono

Agus Jabo Priyono sebelumnya merupakan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD).

PRD adalah partai politik yang didirikan oleh aktivis sosial politik mahasiswa, serikat buruh, petani, nelayan yang anti terhadap Presiden Soeharto di era Orde Baru.

Sosok Agus juga merupakan aktivis yang pernah terlibat menggalang aksi protes dalam gerakan reformasi 1998 yang berhasil melengserkan Soeharto.

Baca juga: Partai Prima Menang di PN Jakpus, KPU Pastikan Peserta Pemilu 2024 Masih 24 Parpol

Dikutip dari Kompas.com (2/6/2021), Agus Jabo pernah menjadi kader Pelajar Islam Indonesia (PII) saat SMA hingga kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Selanjutnya pada 1996 ia mendirikan PRD bersama rekan-rekan seperjuangannya seperti Budiman Sudjatmiko dan Andi Arief yang berkecimpung dalam gerakan reformasi yang melengserkan Soeharto.

Saat itu PRD umumnya diisi oleh para mahasiswa dan aktivis dari berbagai kelompok masyarakat yang menentang pemerintahan Soeharto.

Pada tahun 1999 PRD pernah mengikuti pemilu, yang merupakan pemilu terbuka pertama yang berlangsung secara demokratis usai rezim Orde Baru tumbang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com