Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amoeba Pemakan Otak, Mungkinkah Jadi Pandemi dan Masuk ke Indonesia?

Kompas.com - 31/12/2022, 08:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus infeksi amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri ramai menyedot perhatian publik.

Kasus nfeksi amoeba pemakan otak ini mencuat usai Korea Selatan melaporkan kematian pertama pada Senin (26/12/2022).

Dikutip dari HindustanTimes, pria berusia 50-an tahun yang meninggal karena amoeba pemakan otak ini terinfeksi setelah sebelumnya berada di Thailand.

Ia kemudian kembali ke Korsel, namun empat bulan setelahnya mengalami sejumlah gejala meningitis.

Baca juga: 3 Negara Ini Catatkan Kematian akibat Amoeba Pemakan Otak, Bagaimana Indonesia?

Lantas, apakah infeksi amoeba pemakan otak ini berpotensi masuk ke Indonesia dan menjadi pandemi berikutnya?

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa sebutan 'pemakan otak' tersebut bukan berarti amoeba tersebut benar-benar memakan otak.

“Hanya istilah saja (pemakan otak), karena patogen ini menyebabkan infeksi pada otak yang mengakibatkan pembengkakan hingga kematian. Bahkan kemungkinan kematiannya 90-97 persen,” ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Ramai soal Kasus Amoeba Pemakan Otak, Kemenkes: Belum Ada Laporan


Amoeba pemakan otak bukanlah penyakit baru

Dicky menyampaikan bahwa kasus Amoeba pemakan otak yang baru-baru ini ramai bukanlah penyakit baru.

Penyakit tersebut imbuhnya telah terdeteksi sejak 1980-an.

Selain itu menurutnya, amoeba ini merupakan patogen yang mudah didapatkan di seluruh dunia meskipun sifatnya spesifik didapatkan di danau, sungai hangat, serta di dasar laut.

Baca juga: 7 Gejala Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak yang Perlu Diwaspadai

Saat disinggung terkait kemungkinan kasus amoeba pemakan otak tersebut akan menjadi pandemi berikutnya, pihaknya menilai kecil kemungkinannya. Pasalnya kasus infeksi amoeba tersebut tidak mudah menular.

“Walaupun fatalitasnya tinggi, tapi tak mudah menular. Umumnya terutama pada orang yang suka menyelam di kedalaman,” kata dia.

"Selain itu amoeba ini gampang mati karena kaporit, sehingga sebetulnya jika sanitasi air baik maka akan mudah untuk menghindarinya," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Amoeba Pemakan Otak yang Menewaskan Satu Orang di Korsel

Masyarakat diminta tidak perlu terlalu khawatir

Gambar amoeba pemakan otak (Naegleria fowleri). Amoeba ini dilaporkan menginfeksi seorang pria Korea Selatan dan menyebabkannya meninggal dunia.SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon Gambar amoeba pemakan otak (Naegleria fowleri). Amoeba ini dilaporkan menginfeksi seorang pria Korea Selatan dan menyebabkannya meninggal dunia.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com