Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut Tiba-tiba Terasa Panas dan Terbakar? Kenali Beberapa Penyebabnya

Kompas.com - 16/12/2022, 10:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Perut yang terasa panas dan terbakar bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. 

Untuk mengetahui apa penyebabnya, Anda harus melihat lokasi sensasi panas yang terjadi.

Kadang sensasi panas pada perut ini bisa terjadi di perut bagian atas, tengah samping kanan atau kiri, atau di perut bagian bawah.

Dilansir dari Very Well Health (17/10/2022), perut terasa panas dan terbakar adalah salah satu gejala dari berbagai gangguan pencernaan juga gangguan organ-organ yang ada di sekitar perut atau abdoman.

Lantas, apa sajakah penyakit yang bisa menyebabkan perut terasa panas dan terbakar ini?

Baca juga: 5 Kebiasaan Makan Pagi yang Bisa Memperpendek Usia, Apa Saja?

Penyebab perut terasa panas dan terbakar

Perut yang terasa panas dan terbakar bisa disebabkan oleh faktor makanan, kondisi kesehatan, efek pengobatan, atau bahkan tanpa alasan yang jelas sama sekali.

Berikut ini adalah penyebab umum mengapa perut terasa panas dan terbakar:

  • Pengonsumsian alkohol
  • Efek minuman berkafein
  • Efek minuman soda
  • Efek makanan berlemak
  • Efek makanan pedas
  • Stres
  • Kebiasaan merokok
  • Akibat makan terlalu cepat
  • Efek makanan tinggi kadar asam seperti tomat dan jeruk

Sedangkan pengobatan yang bisa memicu perut terasa panas dan terbakar adalah NSAIDs dan beberapa antibiotik.

Selain faktor-faktor di atas, kondisi medis tertentu juga bisa memicu sensasi perut terasa panas dan terbakar, seperti: 

  • Peptic ulcer disease
  • Maag
  • Kanker perut
  • GERD
  • Intoleransi laktosa
  • Sindrom iritasi usus

Baca juga: Kenapa Perut Terus Berbunyi?

Sensasi panas di bagian perut bawah

Batu ginjal bisa menyebabkan sensasi perut terasa panas dan terbakar.shutterstock/Lightspring Batu ginjal bisa menyebabkan sensasi perut terasa panas dan terbakar.
Dilansir dari Medical News Today (20/12/2020), sensasi panas yang terjadi di perut bagian bawah bisa terjadi karena batu ginjal dan beberapa kondisi penyakit pencernaan tertentu seperti kanker usus.

Nyeri dan panas di bagian perut bawah ini kurang lazim terjadi. Yang lebih sering terjadi adalah nyeri panas di bagian perut atas, yang biasanya disebabkan karena penyakit asam lambung atau GERD.

Selain karena batu ginjal, nyeri panas bagian perut bawah juga bisa terjadi karena gangguan pada saluran kencing.

Pada wanita, sensasi panas pada bagian perut bawah juga bisa disebabkan karena gangguan pada organ reproduksi, yaitu di rahim.

Baca juga: Bisakah Asam Lambung Membunuh Kita?

Penanganan perut panas dan terbakar

Langkah penanganan untuk perut panas dan terbakar bisa bermacam-macam. Pada intinya, untuk mengatasi masalah ini, gangguan penyakit yang menjadi penyebabnya harus diatasi terlebih dahulu.

Penangannya bisa berupa pengonsumsian obat, pengubahan pola makan dan menu, juga penanganan berupa terapi psikologi.

Obat yang digunakan tergantung dari penyakit yang ada. Bisa berupa obat pereda asam lambung, obat antibiotik, atau obat antibakteri.

Kemudian untuk meringankan gejala, dokter biasanya juga akan menyarankan agar pasien menghindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa memperparah gejala perut panas dan terbakar.

Seperti kopi, cokelat, teh yang tinggi kafein, soda, alkohol, makanan pedas dan makanan berlemak juga berminyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com