Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mustahil Itu Ada atau Tidak Ada?

Kompas.com - 16/12/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEMUSTAHILAN merupakan bahan perdebatan berkelanjutan antara para pemikir yang meyakini kemustahilan itu ada, alias ada kemustahilan di alam semesta ini, melawan yang menyakini kemustahilan itu tidak ada, alias tidak ada yang mustahil di alam semesta ini.

Keberlanjutan perdebatan tentang mustahil itu ada atau tidak ada, pada hakikatnya wajar sebab tentang “ada” atau ‘tidak ada’ itu sendiri an sich juga masih diperdebatkan tanpa henti.

Sementara ini di wilayah matematika, sebagian dalam arti belum semua matematikawan/wati sepakat bahwa kemustahilan itu ada. Bahwa ke"ada"an kemustahilan itu bisa dibuktikan meski bukan terbatas secara obyektif filosofis tetapi juga secara subyektif matematis berdasar kesepakatan para matematikawan/wati yang merasa atau dirasa berwenang dan berwibawa untuk menyepakati.

Misalnya kemustahilan menentukan angka terbesar maupun terkecil bisa dibuktikan dengan rumusan aritmatikal atau aljabar maupun kalkulus secara organoleptik empirikal yang jika ada yang meragukan silakan coba buktikan sendiri.

Baca juga: Kemustahilan Sempurna Bukti Ilmiah

Atau teorema terakhir Fermat yang memustahilkan x pangkat n plus y pangkat n sama dengan z pangkat n apabila n lebih kecil ketimbang 2 yang konon berhasil dibuktikan kebenarannya oleh Andrew John Wiles yang memperoleh gelar Sir dan anugerah Abel pada tahun 2016 (maaf saya tidak berani terjemahkan agar tidak keliru) “by way of proving the modularity theorem for the special case of semistable elliptic curves, established powerful modularity lifting techniques and opened up entire new approaches to numerous other problems”.

Namun yang yakin kemustahilan tidak ada pasti kecewa jika dihadapkan dengan paradoks heterologika counterfactual beraroma religius tetapi tidak dogmatis tentang kemustahilan Yang Maha Kuasa menciptakan sebuah benda yang sedemikian berat sehingga Yang Maha Kuasa sendiri mustahil mampu mengangkat benda yang diciptakan-Nya sendiri itu.

Pada kemelut Piala Dunia 2022 semua pihak termasuk Jepang sendiri yakin bahwa Jepang mustahil mengalahkan Jerman. Namun fakta membulktikan Jepang mampu mengalahkan Jerman. Bahkan menyusul Spanyol dikalahkan oleh laskar Samurai Biru.

Saya pribadi yang sama sekali bukan matematikawan maupun filsuf tetapi sekedar seorang pembelajar matematika dan pembelajar filsafat memilih untuk percaya bahwa kemustahilan itu ada selama secara konstitusional memiliki kepercayaan masih belum dilarang berdasar mazhab percayamu percayamu, percayaku percayaku.

Kemustahilan secara subyektif saya yakini berdasar kesadaran atau bahkan keimanan sekular yang saya peroleh secara empirik dari kenyataan pengalaman keduniawian saya sendiri tentang begitu banyak kemustahilan yang saya miliki berdasar fakta empirik. Misalnya, saya mustahil menjadi juara dunia tinju kelas berat atau lari marathon. Mustahil saya bisa menjadi presiden Republik Indonesia bahkan menjadi lurah pun mustahil, meski pernah menjadi ketua RT, akibat berdasar realitas kemampuan memang saya tidak mampu menjadi calon presiden maupun calon lurah, meski tidak ada presidential threshold, misalnya.

Mustahil saya bisa melafal abjad “r” secara tepat dan benar sebab lidah saya terlanjur terlalu kelu untuk melafalkannya secara tepat dan benar berdasar kaidah fonetik bahasa Indonesia yang tepat dan benar. Mustahil saya mampu membalas budi baik ayah dan ibu yang telah merawat dan menumbuh-kembangkan saya.

Sementara ini saya juga (merasa) mustahil menjadi vegetarian karena sudah terlanjur terbius nikmatnya sate kambing batibul di Tegal atau sate sapi di Ungaran atau sate babi di Denpasar.

Tatkala Najwa Shibab mewawancara saya tentang apakah Joko Widodo akan memenangkan Pilpres 2014 saya tegaskan bahwa Joko Widodo mustahil kalah kecuali Yang Maha Kuasa berkehendak lain.

Saya bukan hanya merasa yakin namun bahkan sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa dengan segenap keterbatasan daya pikir otak, mustahil saya bisa memahami segenap misteri yang hadir secara tak terhingga di alam semesta ini. Jangankan alam semesta nun jauuuuuh di sana, misteri segenap benda dan tak benda yang berada dekat di sekeliling diri, apalagi di dalam tubuh saja, saya tidak mampu memaknainya secara paripurna dan sempurna.

Saya memang sekedar manusia biasa yang tidak sempurna akibat atau maka memang mustahil sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com