KOMPAS.com - Perut bunyi atau keroncongan biasanya menjadi tanda seseorang tengah lapar.
Dilansir dari Healthline, bunyi perut berasal dari gerakan usus halus dan usus besar saat mencerna makanan.
Bentuk usus berongga, sehingga suara yang dihasilkan menyerupai bunyi air mengalir pada pipa.
Usus atau perut bunyi terus umumnya merupakan kondisi normal. Namun, pada beberapa kasus bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Lantas, apa saja penyebab perut terus berbunyi?
Baca juga: Alasan Minum Kopi Bisa Bikin Perut Mulas sampai Diare
Berikut beberapa penyebab perut keroncongan:
Menurut Medical News Today, bahkan di jam-jam tak ada makanan masuk, beberapa organ pencernaan masih akan melakukan gerakan peristaltik.
Peristaltik adalah gerakan otot-otot yang berkontraksi mirip gerakan meremas untuk mendorong makanan sepanjang saluran pencernaan.
Gerak peristaltik ini terjadi di kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
Saat lapar, zat yang menyerupai hormon di otak akan mengaktifkan keinginan untuk makan.
Zat kemudian mengirim sinyal ke lambung dan usus, sehingga otot dalam organ pencernaan ini berkontraksi dan menyebabkan perut berbunyi.
Suara bising dari perut bisa bertahan hingga 20 menit, dan kemungkinan akan berulang setiap jam sampai ada makanan yang masuk.
Saat makanan sampai di usus halus, tubuh akan melepaskan enzim untuk membantu memecah makanan dan menyerap nutrisi.
Kegiatan dalam organ pencernaan ini juga diiringi dengan gerak peristaltik untuk mengalirkan makanan hingga ke bagian akhir usus.
Aktivitas ini, melibatkan pergerakan gas, cairan, dan makanan yang telah dicerna sebagian.