FEDERAL Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat melalui laman resminya Official websites use.gov membagikan kiat-kiat menghadapi kejahatan siber (cybercrime) yang makin marak.
Tips yang dirilis FBI itu untuk merespons kejahatan dunia maya yang semakin canggih dan mengingatkan semua pengguna internet untuk waspada.
Peringatan FBI ini juga menunjukan semakin pentingnya pelindungan dan kerahasiaan data pribadi.
Saya jadi teringat kasus-kasus cyber sniffing yang viral belakangan di Indonesia. Hal ini tentu membuat kita harus semakin waspada.
Maka bermanfaat kiranya mempelajari apa yang dirilis FBI dengan judul The Cyber Threat. Tips praktis itu dapat dirangkum sebagai berikut:
Pertama, FBI menyarankan agar setiap orang (secara berkala) memperbarui sistem dan perangkat lunak dan menginstal program anti-virus yang tangguh dan bereputasi baik.
Selain itu, berhati-hati saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Hal lain adalah jangan melakukan transaksi sensitif apa pun, termasuk pembelian, saat berada di jaringan publik tersebut.
Kedua, membuat kata sandi (password) yang kuat dan unik untuk setiap akun online dan ubah kata sandi tersebut secara berkala dan siapkan otentikasi multifaktor di semua akun.
Memeriksa alamat email pada semua korespondensi dan meneliti URL situs web sebelum menanggapi pesan atau mengunjungi situs adalah hal penting lainnya.
Satu hal yang juga disarankan adalah jangan mengklik apa pun di email atau pesan teks yang tidak diminta.
Ketiga, berhati-hatilah dengan informasi yang Anda bagikan di profil online dan akun media sosial.
Berbagi informasi seperti nama hewan peliharaan, sekolah, dan anggota keluarga dapat memberi petunjuk kepada penipu hal-hal yang mereka perlukan untuk menebak kata sandi Anda atau jawaban atas pertanyaan keamanan akun Anda.
Terakhir FBI juga menyarankan agar jangan mengirim pembayaran ke orang atau organisasi tak dikenal yang mencari dukungan keuangan dan mendesak tindakan segera.
Saat ini viral di media sosial tanah air peristiwa seseorang dikirimi pesan yang berisi aplikasi. Dengan modus berita pengiriman paket oleh kurir.
Pesan via WA itu menyatakan bahwa paket sudah sampai, dan penipu mengirim tautan APK "barang yang dipaketkan".