Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tragedi Itaewon, Ini Cara CPR untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung

Kompas.com - 30/10/2022, 19:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 151 orang tewas setelah berdesak-desakan di sebuah gang di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menyambut perayaan Halloween, Sabtu (29/10/2022). 

Dalam sebuah video yang beredar terkait kejadian tersebut, tampak petugas medis meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lokasi Itaewon untuk melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) terhadap korban.

Video berdurasi 26 detik yang diunggah itu memperlihatkan seorang pria berbaju hitam meminta pertolongan kepada warga sekitar untuk melakukan CPR kepada korban.

Bagaimana cara melakukan pertolongan pertama CPR yang benar untuk menyelamatkan nyawa korban? 

Dikutip dari website Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, berikut ini cara melakukan CPR yang benar. 

CPR saat kondisi henti jantung

Keadaan darurat seperti henti jantung (cardiac arrest) merupakan hal yang dapat terjadi kapan saja. Kondisi henti jantung dapat terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung ataupun tidak.

Henti jantung yang tidak terselamatkan dapat mengakibatkan kematian seseorang secara mendadak akibat tidak adanya aliran darah yang kaya oksigen yang mengalir di otak yang memicu kerusakan otak.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa menit saja. 

Cara yang digunakan untuk mengatasi henti jantung atau henti pernapasan secara mendadak adalah dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).

CPR merupakan suatu teknik penyelamatan nyawa untuk mengembalikan sirkulasi aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya sampai datangnya pertolongan medis.

Orang yang dapat melakukan CPR dianjurkan merupakan orang yang sudah terlatih untuk mencegah kesalahan fatal saat melakukan CPR.

Untuk mempelajari cara melakukan CPR dapat mengikuti pelatihan CPR dan cara menggunakan external defibrillator (AED). Lalu bagaimana cara melakukan CPR yang aman dan benar?

Apa yang dilakukan sebelum melakukan CPR?

  1. Periksa apakah lingkungan aman bagi orang tersebut
  2. Periksa apakah orang tersebut sadar atau tidak sadar
  3. Jika orang tersebut tampak tidak sadarkan diri, panggil namanya atau bapak atau ibu dan tanyakan apakah dia baik-baik saja atau tidak dengan suara yang lantang, apabila masih tidak merespon tepuk atau goyangkan bahunya.
  4. Periksa bagaimana pernapasannya dengan melihat gerakan naik turun dada dan mendengar dan merasakan napasnya selama 10 detik
  5. Periksa denyut nadi di pergelangan tangannya
  6. Jika orang tersebut tidak merespons dan Anda bersama orang lain yang dapat membantu, mintalah satu orang menelepon 112 atau nomor darurat setempat dan dapatkan AED, jika tersedia
  7. Jika berada di rumah sakit dapat teriak CODE BLUE dan laporkan lokasi kejadian sehingga tim pertolongan datang.

Cara melakukan CPR

Menurut American Heart Association menggunakan huruf CAB untuk membantu orang mengingat urutan untuk melakukan langkah-langkah CPR.

  • C: Compression (kompresi)
  • A: Airway (jalan napas)
  • B: Breathing (bernapas)

Kompresi

Kompresi merupakan suatu gerakan menekan bagian dada sedalam 5-6 cm secara konstan. Kompresi membantu untuk mengembalikan aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya ketika henti jantung.

  1. Letakkan orang itu di punggungnya di atas permukaan yang kokoh.
  2. Berlututlah di samping leher dan bahu orang tersebut.
  3. Letakkan telapak tangan bagian bawah (tumit) di atas bagian tengah dada orang tersebut, di antara puting susu.
  4. Letakkan tangan Anda yang lain di atas tangan pertama.mJaga siku tetap lurus dan posisikan bahu tepat di atas tangan.
  5. Dorong lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 5 sampai 6 cm. Gunakan seluruh berat badan Anda (bukan hanya lengan Anda) saat melakukan kompresi.
  6. Dorong keras dengan kecepatan 100 hingga 120 kompresi per menit. American Heart Association menyarankan untuk melakukan kompresi sesuai irama lagu "Stayin' Alive". Biarkan dada melompat kembali (mundur) setelah setiap dorongan.
  7. Jika Anda belum terlatih dalam CPR, lanjutkan kompresi dada sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai petugas medis darurat mengambil alih. Jika Anda telah dilatih dalam CPR, lanjutkan dengan membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan.

Buka Jalan Napas

Jika Anda terlatih dalam CPR dan Anda telah melakukan 30 kompresi dada, buka jalan napas orang tersebut menggunakan manuver head-tilt, chin-lift. Letakkan telapak tangan Anda di dahi orang tersebut dan memiringkan kepalanya ke belakang dengan lembut. Kemudian dengan tangan yang lain, angkat dagu dengan lembut ke depan untuk membuka jalan napas.

Beri Napas Buatan

Pernapasan penyelamatan dapat berupa pernapasan dari mulut ke mulut atau pernapasan dari mulut. Namun saat ini lebih direkomendasikan untuk menggunakan bag-mask dengan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) daripada memberikan pernapasan dari mulut ke mulut langsung.

  1. Setelah membuka jalan napas (menggunakan manuver head-tilt, chin-lift), tutup lubang hidung untuk bernapas dari mulut ke mulut dan tutup mulut orang tersebut dengan mulut Anda, membuat segel.
  2. Bersiaplah untuk memberikan dua napas bantuan.
  3. Jika dada naik, berikan napas kedua.
  4. Jika dada tidak naik, ulangi manuver head-tilt, chin-lift dan kemudian berikan napas kedua. Tiga puluh kompresi dada diikuti oleh dua napas bantuan dianggap sebagai satu siklus. Berhati-hatilah untuk tidak memberikan terlalu banyak napas atau bernapas dengan terlalu banyak tenaga.
  5. Lanjutkan kompresi dada untuk memulihkan aliran darah.
  6. Segera setelah defibrillator eksternal otomatis (AED) tersedia, terapkan dan ikuti petunjuknya. Jika tidak terlatih biarkan tenaga medis untuk mengambil alih dan mengoperasikannya.
  7. Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda pergerakan atau tenaga medis darurat mengambil alih.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com