Dalam sebuah video yang beredar terkait kejadian tersebut, tampak petugas medis meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lokasi Itaewon untuk melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) terhadap korban.
Video berdurasi 26 detik yang diunggah itu memperlihatkan seorang pria berbaju hitam meminta pertolongan kepada warga sekitar untuk melakukan CPR kepada korban.
Dikutip dari website Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, berikut ini cara melakukan CPR yang benar.
CPR saat kondisi henti jantung
Keadaan darurat seperti henti jantung (cardiac arrest) merupakan hal yang dapat terjadi kapan saja. Kondisi henti jantung dapat terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung ataupun tidak.
Henti jantung yang tidak terselamatkan dapat mengakibatkan kematian seseorang secara mendadak akibat tidak adanya aliran darah yang kaya oksigen yang mengalir di otak yang memicu kerusakan otak.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa menit saja.
Cara yang digunakan untuk mengatasi henti jantung atau henti pernapasan secara mendadak adalah dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).
CPR merupakan suatu teknik penyelamatan nyawa untuk mengembalikan sirkulasi aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya sampai datangnya pertolongan medis.
Orang yang dapat melakukan CPR dianjurkan merupakan orang yang sudah terlatih untuk mencegah kesalahan fatal saat melakukan CPR.
Untuk mempelajari cara melakukan CPR dapat mengikuti pelatihan CPR dan cara menggunakan external defibrillator (AED). Lalu bagaimana cara melakukan CPR yang aman dan benar?
Apa yang dilakukan sebelum melakukan CPR?
Cara melakukan CPR
Menurut American Heart Association menggunakan huruf CAB untuk membantu orang mengingat urutan untuk melakukan langkah-langkah CPR.
Kompresi
Kompresi merupakan suatu gerakan menekan bagian dada sedalam 5-6 cm secara konstan. Kompresi membantu untuk mengembalikan aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya ketika henti jantung.
Buka Jalan Napas
Jika Anda terlatih dalam CPR dan Anda telah melakukan 30 kompresi dada, buka jalan napas orang tersebut menggunakan manuver head-tilt, chin-lift. Letakkan telapak tangan Anda di dahi orang tersebut dan memiringkan kepalanya ke belakang dengan lembut. Kemudian dengan tangan yang lain, angkat dagu dengan lembut ke depan untuk membuka jalan napas.
Beri Napas Buatan
Pernapasan penyelamatan dapat berupa pernapasan dari mulut ke mulut atau pernapasan dari mulut. Namun saat ini lebih direkomendasikan untuk menggunakan bag-mask dengan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) daripada memberikan pernapasan dari mulut ke mulut langsung.
Nah, itu lah cara melakukan CPR yang direkomendasikan oleh American Heart Association. Keterampilan untuk melakukan CPR sangat penting bagi tenaga medis. Oleh sebab itu, pelatihan Basic Life Support (BLS) yang mencakup pelatihan CPR merupakan hal yang wajib bagi tenaga kesehatan.
Referensi:
https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/30/190000865/belajar-dari-tragedi-itaewon-ini-cara-cpr-untuk-pertolongan-pertama-henti