Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Langkah untuk Tingkatkan Kemampuan Bicara Balita

Kompas.com - 02/10/2022, 09:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anak memiliki beberapa fase yang menunjukkan perkembangan kemampuannya dalam berbicara.

Dikutip dari Healthline, pada usia 0 hingga 6 bulan, anak biasanya akan mengeluarkan suara mendengung dan mengoceh serta akan merespons suara dengan menoleh.

Pada usia 7 sampai 12 bulan, anak umumnya sudah bisa mengerti kata-kata sederhana seperti “tidak” dan mungkin akan menggunakan gerakan untuk berkomunikasi.

Mereka mungkin juga akan memiliki satu hingga 3 kata meskipun mungkin kata-kata pertama pada beberapa anak akan diucapkan saat usianya 1 tahun.

Adapun saat usia 13 hingga 18 bulan, kosakata bayi juga akan terus berkembang menjadi 10 hingga 20 lebih kata. Perkembangan ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Sebagai orang tua, ketika anak belum bisa bicara atau hanya memiliki beberapa kemampuan menguasai beberapa kosakata, Anda mungkin bingung bagaimana caranya meningkatkan kemampuan bicara si kecil.

Terdapat sejumlah cara untuk meningkatkan kemampuan anak balita dalam berbicara, di antaranya yakni:

Baca juga: Ramai soal Balita Pakai Behel, Kapan Usia Tepat Bisa Pakai Behel?

1. Membaca bersama

Membacakan buku cerita pada anak balita sebanyak mungkin ternyata bisa membantu si kecil meningkatkan kemampuan berbicaranya.

Membacakan buku kepada mereka efektif untuk memberikan tambahan kosakata bagi anak sehingga kemampuan bicaranya akan meningkat.

Tak masalah ketika hanya memiliki sedikit koleksi buku, yang penting bacakan setidaknya satu buku cerita ke anak setiap hari.

Ilustrasi mendongengUnsplash/quokkabottles Ilustrasi mendongeng

2. Sering-seringlah mengajak si kecil ngobrol

Semakin banyak Anda berbicara dan mengekspresikan diri, maka si kecil akan semakin cepat belajar bahasa.

Cobalah mengajaknya bicara saat Anda melakukan berbagai hal.

Seperti ketika Anda sedang mengganti popok, Anda bisa mencoba mengajaknya bicara dengan menjelaskan apa yang sedang Anda lakukan.

Lakukan hal-hal demikian sebisa mungkin memakai bahasa yang sederhana.

Baca juga: Bolehkah Menyusui hingga Anak Usia 5 Tahun?

3. Seminimal mungkin jangan gunakan kata yang salah

Saat si kecil mengucapkan kata-kata yang salah, mungkin akan terlihat menggemaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com