Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Menyusui hingga Anak Usia 5 Tahun?

Kompas.com - 17/09/2022, 06:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang ibu di Australia menyusui sampai anaknya berusia 5 tahun.

Dilansir Ny Post, 12 September 2022, ibu dua anak itu menghadapi reaksi keras karena terus menyusui putranya yang berusia 5 tahun. Dia disebut "orang gila" hingga "pelaku kekerasan" karena melakukan hal tersebut.

“Menyusui anak berusia lima tahun mungkin tidak umum di masyarakat saat ini, tetapi tidak ada yang 'aneh' atau 'kotor' tentang hal itu. Saya benar-benar hanya memberi makan dan menghibur anak saya," kata Lauren, ibu dari anak tersebut.

Lauren menjelaskan ada banyak manfaat menyusui, baik untuk dirinya maupun anaknya, antara lain susu mengandung antibodi dan nutrisi yang sangat bagus untuk mendukung perkembangan otak anak.

Bagaimana tanggapan dokter anak?

Baca juga: Cara Menyusui Bayi yang Benar, Hal yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan


Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Gastrohepatologi di RSIA Bunda Jakarta dan RSAB Harapan Kita DR. Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan bahwa hal ini menarik, karena  awalnya WHO membatasi lama menyusui hanya sampai 2 tahun saja.

"Tadinya WHO membatasi menyusui sampai 2 tahun saja. Tapi yang terbaru menyatakan boleh lebih dari 2 tahun sampai waktu yang ibu dan anak masih mutually interested," kata Ariani pada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Dilansir USA Today, 29 Juni 2022, American Academy of Pediatrics (AAP) telah memperbarui panduannya tentang menyusui.

AAP memperpanjang waktu yang direkomendasikan bagi orang tua untuk menyusui anak-anak mereka.

Dalam rekomendasi terbarunya, mereka tetap mempertahankan saran untuk menyusui bayi secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.

"ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama. Tidak perlu memperkenalkan susu formula atau sumber nutrisi lain untuk sebagian besar bayi. Lebih dari 6 bulan, pemberian ASI harus dipertahankan bersama dengan makanan pendamping ASI yang bergizi." tulis AAP.

Baca juga: Ciri Bayi Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

Mulai pertengahan tahun ini AAP juga mendesak dokter anak untuk mendukung mereka yang memilih untuk tetap menyusui setelah makanan padat diperkenalkan selama dua tahun atau lebih.

AAP memperpanjang rekomendasi menyusui lebih dari 2 tahun karena menurut mereka nutrisi ASI penting untuk bayi.

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara menyusui dan penurunan tingkat infeksi saluran pernapasan bawah, obesitas, diare parah, infeksi telinga dan penurunan risiko sindrom kematian bayi mendadak.

"ASI unik dalam nutrisi dan efek perlindungannya, dan benar-benar sangat luar biasa ketika Anda melihat apa yang dilakukannya untuk sistem kekebalan anak yang sedang berkembang," kata Dr. Joan Younger Meek, penulis utama laporan AAP dan profesor emeritus dalam ilmu klinis di Florida State University College of Medicine.

Meek mencatat bahwa panduan terbaru AAP sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia tentang menyusui.

WHO juga merekomendasikan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan kemudian terus menyusui sambil melengkapi nutrisi dengan makanan pendamping hingga dua tahun dan seterusnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com