KOMPAS.com - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI identik dengan perayaan berbagai lomba, salah satunya lomba balap karung.
Balap karung adalah permainan tradisional Indonesia berupa adu cepat. Sesuai namanya, permainan ini menggunakan karung goni dan hampir dimainkan di setiap daerah.
Konon, permainan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Saat itu, permainan ini kerap dimainkan oleh anak-anak yang berusia 6-12 tahun pada acara atau perayaan di sekolah-sekolah Belanda.
Seiring perkembangan zaman, permainan ini juga dimainkan oleh oran dewasa. Bahkan menjadi permainan wajib yang dilombakan pada perayaan 17 agustus.
Baca juga: Sejarah Kelam di Balik Lomba Makan Kerupuk
Dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, istilah balap karung disebutkan pertama kali digunakan di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tidak ada arsip yang menjelaskan soal asal muasal permainan balap karung.
Namun, permainan ini diyakini sudah dimainkan oleh masyarakat Jakarta, khususnya orang-orang Betawi, sejak masa Belanda.
Awalnya, permainan ini identik dimainkan oleh anak-anak berusia 6-12 tahun di acara perayaan sekolah-sekolah Belanda.
Namun, orang-orang dewasa mulai ikut memainkan permainan balap karung di beberapa acara perayaan, khususnya di hari-hari besar Kota Jakarta.
Permainan ini kerap dimainkan lantaran biayanya yang mudah dan tidak memiliki aturan yang rumit.
Baca juga: Seluruh Daerah PPKM Level 1, Apakah Lomba Agustusan Diperbolehkan?