Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Borobudur Jangan Sampai Jadi Tempat Wisata Eksklusif Orang Berduit"

Kompas.com - 09/06/2022, 11:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berencana menerapkan tiket khusus untuk naik ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah sebesar Rp 750.000 untuk wisatawa lokal. 

Sementara bagi wisatawan asing akan dikenakan tarif 100 dollar AS atau sekitar Rp 1.400.000 untuk naik ke Candi Borobudur. 

Selain itu, kuota kunjungan ke Candi Borobudur per harinya akan dibatasi hanya 1.200 wisatawan saja.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Juni 2022

Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), AY Suhartanto mengatakan, wacana ini diputuskan dengan alasan untuk menjaga dan melestarikan bangunan Candi Borobudur.

Menurut kajian, Candi Borobudur mulai terdampak karena adanya kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak di masa sebelum pandemi.

"Jadi landasannya adalah kepentingan konservasi," kata dia.

Kurang komprehensif

Terkait wacana pembatasan pengunjung dan penerapan tiket naik Candi Borobudur mulai Rp 750.000 hingga 100 dollar AS dinilai pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada, Gabriel Lele kurang komprehensif.

Menurut Gabriel, Pemerintah hanya melihatnya dari sudut pandang konservasi sesuai rekomendasi lembaga internasional. 

Dosen Manajemen Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM ini tidak menyangkal bahwa konservasi adalah hal yang penting.

Namun, alasan itu menurut dia tidak cukup untuk menaikkan harga tiket naik Candi Borobudur hingga Rp 750.000 untuk warga lokal. 

"Borobudur jangan sampai jadi tempat wisata eksklusif orang berduit yang mendiskriminasi kelompok ekonomi lemah," kata Gabriel kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Pihaknya menilai, semua orang berhak mengunjungi Candi Borobudur dan mempelajari nilai sejarah yang ada dalam situs Buddha terbesar di dunia itu.

Mulai dari anak-anak, kalangan ekonomi bawah, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

Baca juga: Heboh Harga Tiket Borobudur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com