KOMPAS.com – Sebuah unggahan warganet yang mengeluhkan ingin memindahkan tiang listrik PLN tapi diminta biaya Rp 74 juta viral di media sosial Twitter.
Dalam unggahan tersebut, dilampirkan pula surat jawaban dari PLN Rayon Bangli, Bali, tertanggal 14 Februari 2022.
Baca juga: Viral, Unggahan Geser Tiang Listrik Diminta Bayar Rp 74 Juta, Ini Penjelasan PLN
“Udah nitip tiang di tanah milik warga, gak bayar sewa, gak bayar asuransi jika terjadi musibah, eh...giliran saat minta dipindah, biayanya ditagih ke pemilik tanah. Krng gak waras gimana coba, tuh pe el n,” tulis akun tersebut.
Udah nitip tiang di tanah milik warga, gak bayar sewa, gak bayar asuransi jika terjadi musibah, eh...giliran saat minta dipindah, biayanya ditagih ke pemilik tanah.
— ana (@anafis_196) June 5, 2022
Krng gak waras gimana coba, tuh pe el n ???? pic.twitter.com/xuLc3qYLaz
Surat tersebut menjelaskan, untuk melakukan penggeseran tiang listrik PLN tersebut dibutuhkan biaya Rp 74.308.491.
Beragam respons dari warganet muncul terkait unggahan tersebut. Sebagian warganet mengeluhkan biaya tersebut terlalu berat.
Bagaimana penjelasan dari PLN terkait hal itu?
Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Bali I Made Arya menjelaskan, bahwa besarnya biaya yang dikenakan karena pada posisi tiang listrik tersebut terdapat pula gardu yang perlu dipindahkan.
"Case (persoalan) di Bangli itu, di lokasi yang digeser bukan hanya tiang saja, tetapi juga gardu 100 Kva beserta box panel-nya," ujarnya kepada Kompas.com Rabu (8/6/2022).
Menurut dia, pihak PLN pun telah berkoordinasi dan berkomunikasi persoalan itu dengan pelanggan tersebut terkait detail pengenaan biaya.
Baca juga: Ramai soal Geser Tiang Listrik Diminta Bayar Rp 74 Juta, PLN: Bukan Hanya Pemindahan Tiang