KOMPAS.com - Kedutan mata seringkali dimaknai sebagai suatu pertanda dalam kepercayaan masyarakat Jawa.
Mata kiri atau kanan berkedut, menandakan seseorang akan mendapatkan kabar baik atau buruk.
Namun, kedutan mata dalam ranah medis diartikan berbeda dengan kepercayaan tersebut. Kedutan bisa jadi sebuah pertanda kondisi kesehatan tubuh yang patut diwaspadai.
Dikutip dari WebMD, mata kedutan adalah kontraksi berulang pada kelopak mata umumnya bagian atas, secara tiba-tiba dan tidak bisa dikendalikan.
Lalu, apa arti kedutan mata jika dilihat dari kacamata medis?
Baca juga: 9 Tanda Kolesterol Tinggi: dari Gangguan Mata hingga Nyeri Kaki
Dilansir dari Majalah Women’s Health, dokter mata asal Washington DC Hannah Yecheskel menjelaskan tentang kedutan mata.
Kedutan pada mata disebabkan kejang pada bagian saraf karena otot mata dalam kondisi stres.
Biasanya, kedutan akan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa hal berikut ini bisa menjadi arti mengapa mata tidak berhenti berkedut.
Mata yang berkedut bisa menunjukkan kebiasaan terlalu banyak mengonsumsi kopi.
Kafein dalam kopi akan meningkatkan detak jantung dan metabolisme. Hal inilah yang membuat otot bekerja dan menyebabkan mata berkedut.
Belum ada pembuktian berapa banyak jumlah kafein yang dapat membuat kedutan pada mata. Akan tetapi, Yecheskel menyarankan untuk mengurangi konsumsi kopi guna meminimalisir efeknya.
Saat seseorang stres, tubuh akan memberikan respons yang berbeda-beda, salah satunya kedutan mata.
“(Kedutan mata) merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang terlalu berat untuk diatasi oleh tubuh,” papar Yecheskel.
Ia menambahkan, jika mata berkedut karena stres, sebaiknya cari tahu akar penyebab stres dan perlahan mulai menyelesaikannya.
Baca juga: Cermati, Ini Jenis Kedutan Mata yang Berbahaya
Kedutan pada mata bisa juga diartikan sebagai pengingat lantaran kurang tidur. Sebab, kelopak mata adalah salah satu otot yang paling sensitif dalam tubuh.