KOMPAS.com - Planet-planet bergerak mengorbit Matahari dalam arah yang berlawanan dengan jarum jam, kecuali planet tertentu.
Pergerakan planet itu tidak bisa diketahui sebelumnya, sampai seorang matematikawan Jerman bernama Johannes Kepler berhasil mengungkapkan penelitiannya.
Dikutip dari laman NASA, Kepler tinggal di Graz, Austria, selama awal abad ke-17. Karena permasalahan agama dan politik yang umum selama era itu, Kepler diasingkan dari Graz pada 2 Agustus 1600.
Beruntungnya, dia mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai asisten astronom terkenal bernama Tycho Brahe.
Kepler muda pun memindahkan keluarganya dari Graz, 300 mil melintasi Sungai Danube, ke rumah Brahe di Praha.
Baca juga: Mengenal Tata Surya dan Beberapa Teori Pembentukan Tata Surya
Tycho Brahe terkenal akan pengamatan astronominya yang dinilai paling akurat pada masanya. Dan Brahe, terkesan dengan studi Kepler dalam pertemuan sebelumnya.
Namun meski begitu, Brahe tidak memercayai Kepler, khawatir bahwa anak magang yang cerdas itu akan melampauinya sebagai astronom utama pada zamannya.
Oleh karena itu, dia mempersilakan Kepler untuk melihat hanya sebagian dari data planetnya yang sangat banyak.
Dia membuat Kepler bertugas memahami orbit planet Mars, yang pergerakannya sesuai secara problematis dengan alam semesta seperti yang dijelaskan oleh Aristoteles dan Ptolemy.
Teori tentang tata surya milik Brahe didasarkan pada model geosentris, yakni Bumi adalah pusat dari tata surya.
Ternyata Kepler memiliki pemikiran sendiri, tidak seperti Brahe. Kepler sangat percaya pada model tata surya Copernicus yang dikenal sebagai heliosentris. Itu artinya menempatkan Matahari di pusat tata surya.
Setelah banyak berjuang, Kepler akhirnya dipaksa untuk menyadari bahwa orbit planet-planet bukanlah lingkaran, melainkan lingkaran memanjang atau pipih yang disebut ahli geometri sebagai elips.
Nah kesulitan khusus yang dihadapi Brahe dengan pergerakan Mars adalah karena fakta bahwa orbitnya adalah yang paling elips dari data planet Brahe yang luas.
Pada akhirnya Brahe secara tidak langsung telah memberikan sebagian besar datanya yang memungkinkan Kepler merumuskan teori tata surya yang benar dan membuang teori Brahe sendiri.
Baca juga: Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati?