Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memperbaiki Data Sertifikat Vaksin Lewat WhatsApp

Kompas.com - 16/11/2021, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kini, masyarakat dapat melakukan ubah info diri atau perbaikan data diri pada sertifikat vaksin melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.

Pengubahan info diri, download sertifikat vaksin, maupun melihat status vaksinasi dapat dilakukan melalui Chatbot WhatsApp PeduliLindungi.

Fitur baru Chatbot WhatsApp ini dibuat untuk mempercepat respon pengaduan masyarakat terkait sertifikat vaksinasi yang biasanya dilakukan melalui email dan call center 119.

“Kemkes RI menghadirkan layanan chatbot PeduliLindungi untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan sertifikat, status vaksinasi, dan perbaikan info diri,” ujar Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dikutip dari laman Kemenkes.

Bagaimana cara ubah data diri sertifikat vaksin melalui WhatsApp?

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin via WhatsApp

Cara memperbaiki data sertifikat vaksin via WhatsApp

Berikut cara memperbaiki data pada sertifikat vaksin melalui WhatsApp:

  • Masyarakat menghubungi kontak WhatsApp Kemkes RI pada nomor 081110500567
  • Selanjutnya akan keluar tulisan “Selamat Datang di WhatsApp Resmi Kemenkes RI. Untuk memulai silakan klik Menu Utama dan pilih layanan,”
  • Klik pada pilihan “Menu Utama”
  • Selanjutnya centang pada pilihan “Sertifikat Vaksin” kemudian klik “Kirim”
  • Nantinya Anda akan diminta memasukkan nomor telepon yang terdaftar pada aplikasi PeduliLindungi
  • Setelah itu Anda akan diminta untuk menginput 6 Digit OTP yang dikirim ke handphone Anda
  • Masukkan kode OTP yang Anda terima
  • Selanjutnya akan keluar 3 pilihan menu yakni: “Download Sertifikat”, “Status Vaksinasi”, dan “Ubah Info Diri”
  • Untuk melakukan perbaikan data maka klik “Ubah Info Diri”

Kunta menyampaikan, menu ‘Ubah Info Diri’ ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengubah data nama pada sertifikat vaksin, agar sesuai KTP dan nomor telepon terdaftar di aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Melalui Chatbot WhatsApp PeduliLindungi

Menu WhatsApp PeduliLindungi

Menu “Download Sertifikat” diperuntukkan untuk masyarakat yang terkendala akses sertifikat di Aplikasi PeduliLindungi.

Sementara itu, menu “Status Vaksinasi” untuk melihat status vaksinasi masyarakat.

Lebih lanjut, Kunta menyampaikan selama ini pengaduan diarahkan ke email sertifikat@pedulilindungi.id atau Call Center 119 ext. 9.

Adapun jumlah rata-rata aduan per minggu mencapai lebih dari 134.000 ke email dan 80.000 lewat telepon.

Menurut dia, sebagian besar terkait informasi sertifikat vaksin dan penyesuaian data seperti nama dan nomor telepon.

Layanan Chatbot WhatsApp untuk pengaduan terkait sertifikat vaksin ini bisa diakses selama 24 jam.

Selain itu Chief of Digital Tranformation Office (DTO), Kementerian Kesehatan, Setiaji mengatakan, nantinya perubahan data info diri yang dilakukan melalui WhatsApp dapat langsung terupdate dengan cepat.

“Jadi pada saat nanti mendapatkan konfirmasi dari Chatbot tersebut pada saat itu juga sistem di dalam PeduliLindungi akan dilakukan perubahan. Kecuali kalau ada perubahan NIK nya yang terpakai itu beda lagi,” kata Setiaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com