Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 22 Oktober: Kasus di Indonesia Menurun, Singapura dan Inggris Melonjak

Kompas.com - 22/10/2021, 08:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19 di Indonesai dan dunia, Jumat 22 Oktober 2021. 

Melansir Worldometers, rincian datanya sebagai berikut:

  • Total infeksi: 243.231.307 kasus
  • Total sembuh: 220.417.900 kasus
  • Total meninggal: 4.944.526 kasus

Update corona Indonesia

Pada Kamis (21/10/2021), Indonesia melaporkan update Covid-19 terbaru sebagai berikut: 

  • Kasus infeksi: 633
  • Pasien sembuh: 1.372
  • Pasien  meninggal: 43

Sehingga jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia sebagai berikut:

  • Total infeksi: 4.237.834 kasus
  • Total sembuh: 4.079.120 kasus
  • Total meninggal: 143.120 kasus. 

Baca juga: [POPULER TREN] Penjelasan Kemenhub soal Tes PCR Penumpang Pesawat

 

Kasus Covid-19 Singapura melonjak

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak. Singapura melaporkan 3.439 kasus baru pada Kamis (21/10/2021).

Kasus-kasus baru ini, sebanyak 3.437 ditularkan secara lokal dan dua kasus impor.

Selain itu, dilaporkan adanya 16 kematian Covid-19 dalam satu hari terakhir, terdiri dari 12 pria dan wanita berusia 61-93 tahun.

Penyelenggara layanan pemakaman di Singapura bersiap mengadakan lebih banyak layanan kematian Covid-19.

Pada Rabu (20/10/2021), Singapura mencatat 18 kematian akibat komplikasi Covid-19, menjadi jumlah harian tertinggi sejak pandemi dimulai.

Melansir CNA, Manajer Umum Singapore Casket Company, Calvin Tang menuturkan bahwa telah menangani sekitar 20 pemakaman Covid-19 pada Oktober, dua kali lipat dari jumlah keseluruhan bulan lalu.

Singapore Casket Company merupakan layanan rumah duka di Singapura. 

Tang menyampaikan, pihaknya mencoba memastikan bahwa perusahaan mempunyai tenaga kerja yang cukup untuk menangani peningkatan jumlah layanan dan harus menarik pekerja pada hari libur.

“Kami juga menangani pemakaman lainnya, tidak hanya untuk Covid-19, dan semua keluarga harus dirawat dengan baik,” ujar dia.

Untuk diketahui, pihak perusahaan menghindari penugasan karyawan untuk tugas kedua setelah menyelesaikan pemakaman Covid-19.

“Mereka (pekerja) akan kembali ke kantor untuk mandi dan mencuci rambut sebelum berangkat ke tugas selanjutnya. Jadi kita butuh tenaga ekstra,” ujar Mr Jeffrey Lee dari Simplicity Casket, anak perusahaan Singapore Casket.

Direktur Pelaksana Direktur Pemakaman Ang Chin Moh memaparkan telah menimbun persediaan alat pelindung diri (APD), belajar dari epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) tahun 2003.

Baca juga: Singapura Kewalahan Tangani Covid-19, Usai Terus Tembus Rekor Kasus

 

Covid-19 di Inggris tertinggi setelah tiga bulan

Inggris melaporkan lebih dari 50.000 kasus Covid-19, untuk pertama kalinya sejak 17 Juli lalu.

Pada Kamis (21/10/2021), Inggris mencatat 52.009 kasus corona dan 115 kematian dalam 28 hari setelah tes positif.

Dituliskan BBC, Perdana Menteri Boris Johson mendesak orang-orang yang memenuhi syarat untuk segera melakukan dosis ketiga.

Anak-anak berusia 12-15 tahun diimbau mendapatkan vaksinasi pertama, dan dipastikan vaksin dalam jumlah besar telah tersedia.

Diperkirakan sebanyak 4,7 juta dosis booster, yang datang setidaknya enam bulan setelah suntikan kedua, telah dikirimkan di Inggris.

Baca juga: Keturunan Varian Delta, Ilmuwan Mulai Lacak Penyebarannya di Inggris

Thailand umumkan bebas karantina untuk 45 negara

Wisatawan dari 45 negara berisiko rendah yang telah divaksinasi secara penuh dapat mengunjungi Thailand tanpa persyaratan karantina mulai 1 November mendatang.

Ini berlaku bagi wisatawan yang memasuki negara ini melalui udara dan telah dites negatif untuk virus corona, baik sebelum maupun sesudah penerbangan.

Awalnya, Thailand hanya berencana mengizinkan pelancong dari sekitar 10 negara berisiko rendah termasuk Singapura, China, dan Amerika Serikat, untuk masuk tanpa persyaratan karantina.

Namun, rencana diubah setelah beberapa negara mengumumkan juga akan mulai membuka kembali perbatsan dan melonggarkan berbagai tindakan menyambut kembali pelancong internasional.

Diberitakan CNA, pelancong harus telah tinggal di negara dan wilayah yang memenuhi syarat selama setidaknya 21 hari berturut-turut dan mengikuti tes reaksi berantai RT-PCR dalam waktu 72 jam setelah bepergian ke Thailand.

Setibanya di Thailand, wisatawan perlu menjalani tes RT-PCR dan menunggu hasilnya di hotel yang disetujui selama satu malam atau sampai menerima hasil negatif.

Seluruh pelancong harus mempunyai asuransi kesehatan dengan pertanggungan minimal 50.000 dollar AS.

Berikut daftar negara yang diperbolehkan memasuki Thailand tanpa karantina mulai 1 November 2021:

  1. Australia
  2. Austria
  3. Bahrain
  4. Belgium
  5. Bhutan
  6. Brunei Darussalam
  7. Bulgaria
  8. Kamboja
  9. Kanada
  10. Chili
  11. China
  12. Siprus
  13. Republik Ceko
  14. Denmark
  15. Estonia
  16. Finlandia
  17. Perancis
  18. Jerman
  19. Yunani
  20. Hungaria
  21. Islandia
  22. Irlandia
  23. Israel
  24. Italia
  25. Jepang
  26. Latvia
  27. Lithuania
  28. Malaysia
  29. Malta
  30. Belanda
  31. Selandia Baru
  32. Norway
  33. Polandia
  34. Portugal
  35. Qatar
  36. Arab Saudi
  37. Singapura
  38. Slovenia
  39. Korea Selatan
  40. Spanyol
  41. Swedia
  42. Swiss
  43. Uni Emirat Arab
  44. Britania Raya
  45. Amerika Serikat

Adapun persyaratan karantina masih akan diterapkan bagi wisatawan dari negara-negara yang tidak termasuk dalam daftar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com