KOMPAS.com - Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mengandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksposisi adalah uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan, seperti suatu karangan.
Teks eksposisi bertujuan sebagai sarana memberikan informasi-informasi tertentu supaya dapat menjadi jelas untuk menambah wawasan informasi untuk pada pembaca.
Dalam buku Keterampilan Menulis (2016) karya H. Dalman, teks eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan yang memerlukan fakta yang diperkuat angka, statistik, peta dan grafis, tetapi tidak bersifat memengaruhi pembaca.
Penulis menyajikan fakta dan gagasan dengan baik dan mudah dipahami pembaca, tanpa memaksa orang lain untuk meyakini gagasan yang disampaikan penulis.
Teks ini lebih menitikberatkan pada penjelasan hakikat suatu hal, menerangkan proses pertalian suatu hal dengan hal lainnya.
Baca juga: Perbedaan Teks Eksplanasi dan Teks Eksposisi
Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, ada beberapa ciri dalam teks eksposisi, yakni:
Teks eksposisi memiliki pola stuktur, terdiri atas:
Tesis: pernyataan pendapat. Biasanya berisi teori yang akan diperkuat oleh argumen. Pada bagian ini penulis menyampaikan sudut pandang tentang masalah yang dibahas.
Argumentasi: bukti atau alasan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi dapat berupa pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
Reinterasi: disebut pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat. Penegasan ulang biasa berada di bagian akhir teks.
Berikut beberapa contoh teks eksposisi:
Contoh 1
(Tesis) Penanaman resapan biopori air hujan perlu diperbanyak saat musim hujan seperti sekarang. Selain sebagai penampung air hujan dalam tanah, resapan biopori memberi manfaat bagi lingkungan hidup.
(Argumentasi) Resapan air biopori yang ditanam saat musim hujan, memudahkan tanah menyerap air. Alat ini juga memberi dampak baik bagi lingkungan hidup karena memanfaatkan sampah organik. Volume sampah rumah tangga dapat berkurang bila sebagian besar dikumpulkan dan dijadikan alat resapan air. Bahan organik tersebut akan memberi nutrisi pada tanah.