Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur dan Contoh Teks Eksposisi Singkat, Seperti Apa?

Kompas.com - 18/09/2021, 12:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mengandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksposisi adalah uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan, seperti suatu karangan.

Teks eksposisi bertujuan sebagai sarana memberikan informasi-informasi tertentu supaya dapat menjadi jelas untuk menambah wawasan informasi untuk pada pembaca.

Dalam buku Keterampilan Menulis (2016) karya H. Dalman, teks eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan yang memerlukan fakta yang diperkuat angka, statistik, peta dan grafis, tetapi tidak bersifat memengaruhi pembaca.

Penulis menyajikan fakta dan gagasan dengan baik dan mudah dipahami pembaca, tanpa memaksa orang lain untuk meyakini gagasan yang disampaikan penulis.

Teks ini lebih menitikberatkan pada penjelasan hakikat suatu hal, menerangkan proses pertalian suatu hal dengan hal lainnya.

Baca juga: Perbedaan Teks Eksplanasi dan Teks Eksposisi

Ciri-ciri teks eksposisi

Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, ada beberapa ciri dalam teks eksposisi, yakni:

  • Harus menjelaskan segala informasi atau pengetahuan.
  • Masti menggunakan gaya informasi yang persuasif atau mengajak.
  • Harus memberikan penyampaian secara lugas dan mengeluarkan bahasa yang baku.
  • Tidak melakukan pemihakan yang artinya tidak untuk memaksanakan kehendak penulis terhadap pembaca.
  • Mesti menyajikan sebuah fakta yang digunakan sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi.

Struktur teks eksposisi

Teks eksposisi memiliki pola stuktur, terdiri atas:

Tesis: pernyataan pendapat. Biasanya berisi teori yang akan diperkuat oleh argumen. Pada bagian ini penulis menyampaikan sudut pandang tentang masalah yang dibahas.

Argumentasi: bukti atau alasan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi dapat berupa pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.

Reinterasi: disebut pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat. Penegasan ulang biasa berada di bagian akhir teks.

Contoh teks eksposisi

Berikut beberapa contoh teks eksposisi:

Contoh 1

(Tesis) Penanaman resapan biopori air hujan perlu diperbanyak saat musim hujan seperti sekarang. Selain sebagai penampung air hujan dalam tanah, resapan biopori memberi manfaat bagi lingkungan hidup.

(Argumentasi) Resapan air biopori yang ditanam saat musim hujan, memudahkan tanah menyerap air. Alat ini juga memberi dampak baik bagi lingkungan hidup karena memanfaatkan sampah organik. Volume sampah rumah tangga dapat berkurang bila sebagian besar dikumpulkan dan dijadikan alat resapan air. Bahan organik tersebut akan memberi nutrisi pada tanah.

(Reinterasi) Agar tanah semakin sehat dan hujan tidak menggenang di permukaan tanah, maka perlu tanam resapan biopori di banyak titik.

Contoh 2

(Tesis) Transparansi pemerintah dalam membuat peraturan perlu ditinjau ulang.

(Argumentasi) Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mencabut larangan ekspor benih lobser. Peraturan tersebut menimbulkan banyak kecaman publik karena pasar perdagangan lobster rata-rata dipegang kaum elit. Rupanya kecurigaan publik terbukti. Edhy ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus ekspor benih lobster pada 25 November 2020.

(Reinterasi) Melalui kasus ini, transparansi terkait peraturan yang ditetapkan pemerintah secara sewenang-wenang perlu diawasi dengan ketat.

Baca juga: Struktur Teks Eksposisi dan Kaidah Kebahasaannya

Contoh 3

(Tesis) Metode belajar mengajar satu arah baiknya mulai ditinggalkan. Siswa dapat menerima suatu pembelajaran bila ada komunikasi dua arah.

(Argumentasi) Bila guru menjelaskan dan menerangkan pelajaran tanpa mengajak siswa berinteraksi, kelas akan terasa kering. Materi pelajaran yang dibahas dengan melibatkan siswa secara aktif, dinilai lebih efektif. Siswa akan merasa lebih dihargai dan belajar untuk menyampaikan pendapat.

(Reinterasi) Guru dapat mengajak siswa berdiskusi. Metode belajar satu arah sudah kuno dan tidak efektif lagi. Siswa semakin berkembang, begitu juga metode belajar.

Baca juga: Pidato Persuasif, Bagian dari Teks Eksposisi

Contoh 4

(Tesis) Kementerian Komunikasi dan Infromasi (Kominfo) seharusnya meningkatkan performa akses internet di Indonesia. Akses internet cepat menunjang banyak sektor, baik dari pendidikan, teknologi, ekonomi, dan sosial.

(Argumentasi) Pada 2014, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring malah berkelakar dengan mengatakan “internet cepat buat apa?”. Padahal banyak sektor yang kerja-kerjanya bergantung pada akses internet yang lancar. Wilayah yang jauh dari kota besar kesulitan mendapat akses internet cepat. Bahkan di Papua sempat terjadi pemutusan akses internet oleh pemerintah Indonesia. Akses internet adalah hak publik yang menjadi tanggung jawab negara, lebih tepatnya Kominfo.

(Reinterasi) Seharusnya Menteri Kominfo peka terhadap kebutuhan publik. Akses internet lancar dibutuhkan publik untuk menunjang berbagai sektor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com