Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vaksin Pfizer dan Moderna: Efek Samping dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 28/08/2021, 11:13 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Pfizer buatan perusahaan obat asal Amerika Serikat dan mitranya BioNTech asal Jerman mulai diberikan kepada masyarakat Indonesia dalam program vaksinasi Covid-19. Vaksin dengan nama Comirnaty itu menyusul penggunaan vaksin Moderna yang tiba bulan Juli.

Selain vaksin Pfizer, Indonesia sudah terlebih dulu mendatangkan vaksin Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Moderna. Keempat vaksin ini mulai diberikan kepada masyarakat yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 secara nasional sejak awal 2021.

Vaksin Pfizer adalah satu dari dua jenis vaksin mRNA yang ada di dunia dan pertama kalinya, vaksin Covid-19 tersebut digunakan di negara asalnya, Amerika Serikat, disusul di negara-negara di Eropa.

 

Sementara distribusi vaksin Pfizer di Indonesia saat ini masih diprioritaskan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

Vaksin lain yang didatangkan persis sebelum Pfizer ialah Moderna. Vaksin Moderna juga dikembangkan dengan platform yang sama, yakni menggunakan messenger RNA (mRNA).

Baca juga: Bagaimana Cara Dapatkan Vaksin Moderna Bagi Masyarakat Umum?

Lantas, apa saja efek samping vaksin Pfizer dan bagaimana efikasi vaksin ini?

Jika dibandingkan dengan Moderna, apa saja perbedaan mulai efek samping dan efikasinya?

Efikasi dan efek samping vaksin Pfizer

Sebelum tiba di Indonesia pada Kamis (19/8/2021), berdasarkan kajian data hasil uji klinis, vaksin Pfizer yang akan segera digunakan ini menunjukkan efikasi yang tinggi.

Berdasarkan tinjauan data hasil uji klinis, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty, menunjukkan vaksin ini secara efektif dapat mencegah Covid-19.

Data hasil uji klinis menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapatkan vaksin virus corona.

Efikasi vaksin Pfizer tersebut yakni dari kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau penyakit penyerta (komorbid).

Selain itu, vaksin mRNA ini menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas. Artinya, vaksin Covid-19 Pfizer ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19.

"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Dapat EUA dari BPOM, Ini Efek Samping Pfizer

Untuk efek samping pasca-vaksinasi, sebagian besar cenderung bersifat ringan. Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan:

  • Nyeri badan di tempat bekas suntikan
  • Kelelahan
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Demam

Efikasi dan efek samping vaksin Moderna

Perbedaan efikasi vaksin Pfizer dengan vaksin Moderna, hanya berbeda 1,1 persen saja. Efikasi vaksin Moderna, berdasarkan data yang ditinjau FDA, vaksin mRNA ini efektif 94,1 persen pada orang berusia 18 tahun ke atas. 

Di Indonesia, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Moderna pada 2 Juli 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com