Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Peralatan Makan yang Berkarat Bisa Memicu Tetanus? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/08/2021, 13:15 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Peralatan makan dan masak yang terbuat dari logam rawan ditumbuhi oleh karat.

Meski sudah dilapisi stainless steel, namun jika lapisan sudah mengelupas atau rusak, karat tetap bisa tumbuh di sana sini.

Peralatan makan dan masak yang sering ditumbuhi karat adalah sendok, garpu, pisau, loyang, hingga wajan untuk mengolah sajian. 

Beberapa orang yang tak tahu caranya membebaskan peralatan masak dari karat yang ada akhirnya membuang peralatan masak tersebut demi alasan kesehatan.

Ketakutan terbesar yang dipercaya banyak orang adalah, karat bisa menyebabkan penyakit berbahaya tetanus.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Karat pada Gunting dan Pisau Dapur

Apakah karat bisa memicu tetanus?

Ilustrasi peralatan masak di dapur. Dok. Shutterstock/Gaf_Lila Ilustrasi peralatan masak di dapur.
Apakah karat memang bisa memicu tetanus? Dilansir dari Preventionperalatan makan yang ditumbuhi karat belum tentu akan membawa penyakit tetanus.

Bakteri tetanus, clostridium, bertahan hidup sangat lama di tanah, debu dan kotoran hewan.

Jadi peralatan makan berkarat baru akan membawa risiko penyakit tetanus jika mereka tergeletak lama di tanah, atau terkontaminasi oleh kotoran hewan.

Ahli dari University of Illinois Urbana Champaign meyakinkan bahwa karat yang masuk ke dalam tubuh lewat peralatan makan tak akan memberi dampak negatif besar bagi kesehatan kita. Asalkan, karat yang ada berada dalam takaran yang kecil.

Namun James H. Woods PhD dari University of Washington menyarankan agar kita tak mengambil risiko dengan tetap menggunakan peralatan makan dan masak yang sudah berkarat.

"Belum ada studi medis yang menyatakan ada bahaya kesehatan yang berasal dari peralatan masak berkarat. Namun alangkah lebih baik jika kita tak mengambil risiko dengan tetap memakainya," paparnya.

Baca juga: Cara Membersihkan Kompor Listrik dan Kompor Gas dari Noda Makanan

Cara membersihkan karat pada perkakas dapur

Meski tak bisa memicu tetanus begitu saja, namun peralatan makan dan peralatan masak yang berkarat tetap memiliki kekurangan.

Dilansir dari Hunker, karat pada iron pan atau wajan besi bisa merusak aroma dan citarasa daging dan ikan yang dipanggang di dalamnya.

Jadi ketika Anda melihat ada peralatan makan atau peralatan masak yang sudah mulai ditumbuhi karat, segera bersihkan dengan maksimal agar sajian tetap bisa terhidang sempurna.

Baca juga: Cara Membersihkan Oven Menggunakan Baking Soda dan Cuka

Ilustrasi cuka sebagai bahan pembersih. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi cuka sebagai bahan pembersih.
Untuk menghilangkan karat, Anda hanya membutuhkan baking soda atau larutan cuka.

Cara pertama adalah basahi peralatan masak Anda, kemudian taburi dengan baking soda. Biarkan selama beberapa jam agar karat bersenyawa dengan baking soda.

Setelah itu gosok sendok dan garpu menggunakan serabut kawat atau spons yang bertekstur kasar. Cuci kemudian bilas hingga bersih.

Cara kedua, tuang larutan cuka ke dalam wadah dan rendam bagian sendok atau garpu yang berkarat di dalamnya. Biarkan semalaman, baru paginya gosok dengan serabut kawat hingga bersih. 

Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin dari Kotoran dan Debu Ruangan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com