Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jangan Langgar Hak Asasi Perempuan

Kompas.com - 22/08/2021, 10:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA bukan pendukung serta juga bukan pembenci kaum Taliban yang kini sedang memegang tampuk kekuasaan di Afghanistan.

Kemanusiaan

Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan saya merasa iba dan prihatin akibat pemberitaan pers Barat tentang amanat penderitaan kaum perempuan yang ditindas oleh kaum Taliban.

Rasa iba dan prihatin saya terhadap penderitaan kaum perempuan akibat kebengisan kaum Taliban makin menjadi-jadi setelah membaca penderitaan Malala Yaufsazi yang kepalanya ditembak oknum Taliban akibat memperjuangkan hak pendidikan anak-anak perempuan Pakistan.

Memang bisa saja segenap pemberitaan itu merupakan rekayasa pers anti Taliban tentang apa yang terjadi di Afghanistan maka sebenarnya bukan urusan saya yang bukan warga Afghanistan.

Warisan kearifan Gus Dur

Namun masih terngiang di telinga saya warisan kearifan pesan wanti-wanti dari almarhum Gus Dur agar saya senantiasa berpihak ke kaum tertindas.

Maka melalui naskah sederhana ini saya memberanikan diri dengan penuh kerendahan hati saya memohon kaum Taliban berkenan menghargai dan menghormati hak-hak asasi kaum perempuan di Afghanistan.

Permohonan saya disertai keyakinan bahwa apabila pemerintah Afghanistan yang kini dipimpin oleh para tokoh Taliban sudah barang tentu ingin kepemerintahan mereka didukung oleh bukan hanya masyarakat Afghanistan namun bahkan masyarakat dunia termasuk Indonesia dengan para tokoh perempuan kelas dunia seperti Megawati Soekarniputri, Retno Marsudi, Sri Mulyani Indrawati, Tri Rismakarini, Khofifah Indraparawangsa, Siti Musdah Mulia.

Maka langkah pertama yang wajib diwujudkan kaum Taliban di Afghanistan adalah sikap dan perilaku nyata menghargai dan menghargai hak-hak kaum perempuan atas pendidikan, ekonomi, politik, hukum dan segenap aspek kehidupan.

Apa pun alasannya, pelanggaran hak asasi kaum perempuan sama sekali tidak dapat dibenarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com