Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sariamin Ismail, Novelis Perempuan Pertama Indonesia yang Ada di Google Doodle Hari Ini

Kompas.com - 31/07/2021, 14:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google Doodle pada hari ini, Sabtu (31/7/2021), menampilkan sosok novelis zaman Pujangga Baru, Sariamin Ismail.

Hari ini 112 tahun lalu, Sariamin Ismail lahir pada 31 Juli 1909 di Desa Sinurut, Kecamatan Talu, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Seperti apa profil Sariamin Ismail?

Harian Kompas, 16 Desember 1995, memberitakan, bakat menulis Sariamin sudah terlihat sejak duduk di sekolah guru perempuan Meisjes Normaal School Padangpanjang pada 1920-an.

Karya-karyanya pun beragam. Ia menulis artikel di media massa, terutama Assaraq yang dipimpin Rustam Effendi dan Rasyid Manggis.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini, Champion Island, Meriahkan Olimpiade Tokyo 2020

Sariamin juga banyak menulis drama, di antaranya Adikku Misrani, Cermin Perbandingan, Dahulu dan Sekarang, Nasihat Kakak, Harapan Ibu, Jalan Mana yang akan Diturut, Si Malin Kundang, dan Puti Payung.

Akan tetapi, kumpulan sajaknya Mijn Vriendin (Sahabatku) tahun 1943 tak sempat terbit karena dirampas Jepang.

Sempat mengajar ke Bengkulu, Sariamin pindah ke Talukkuantan (Riau) pada 1945, kemudian ke Pekanbaru tahun 1949.

Di Pekanbaru, ia bertemu jodohnya yakni Ismail, sehingga namanya menjadi Sariamin Ismail.

Sariamin aktif di berbagai organisasi di Pekanbaru. Sejak 1945, ia menjabat sebagai ketua Persatuan Kaum Ibu Riau (PKIR), Ketua Perwari, dan memimpin Yayasan Ibu Pekanbaru yang membawahi 14 organisasi.

Punya banyak "nama pena"

Semasa hidupnya, Sariamin memiliki banyak nama pena, seperti Selasih, Ibu Sejati, Sri Gunung, Sri Tanjung, Sri Gunting, Sri Kejut, Gelinggang, Bundo Kandung, Mande Rabiah, Dahlia, dan Seleguri.

Namun, nama Sariamin paling dikenal khususnya ketika dipakai untuk dua karya romannya yang paling terkenal, Kalau Tak Untung (1933) dan Pengaruh Keadaan (1937), terbitan Balai Pustaka.

Ada cerita menarik terkait nama Selasih itu.

Beberapa bulan setelah roman Kalau Tak Untung terbit, salah seorang temannya menyindir Sariamin yang hanya bisa menulis dalam buku harian.

"Begitu, Min. Jadilah seperti Selasih, seorang gadis yang mampu menulis roman Kalau tak Untung. Tidak seperti engkau, hanya mengarang di dalam buku harian," kata seorang temannya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com