Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping Terancam Dilengserkan jika Teori Covid-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan Terbukti

Kompas.com - 05/06/2021, 12:00 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

 

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih melanda dunia hingga kini. Sejak dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada Maret 2020 lalu, belum diketahui secara pasti asal usul Covid-19 atau virus Corona tersebut.

Beragam teori kemudian bermunculan, salah satunya yakni teori yang menyebutkan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium Institut Virologi Wuhan China.

Meski belum terbukti, namun teori tersebut memiliki konsekuensi besar seandainya terbukti benar. Yakni Presiden China Xi Jinping berpotensi dilengserkan. Setidaknya itu yang disampaikan oleh Penasihat terkemuka WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) Jamie Metzl kepada penyiar radio LBC Maajid Nawaz.

“Di China, jika benar ada bukti (Covid-19 dari lab Wuhan), ada potensi Xi Jinping dilengserkan,” kata Metzl .

Baca juga: China Menduga Tuduhan AS Soal Asal-usul Covid-19 dari Lab Wuhan Serupa Klaimnya terhadap Irak

Ia melanjutkan, seandainya teori tersebut benar maka China terancam dikucilkan oleh seluruh dunia.

“Akan menjadi pukulan geopolitik yang besar bagi negara itu," jelas Metzl seperti dilansir The Sun Senin (31/5/2021).

Menurutnya, temuan tersebut akan membuat marah banyak orang yang kehilangan anak, orangtua, maupun pasangan mereka. "Tidak hanya akan menjadi kesalahan besar, kejadian itu bakal dipandang sebagai upaya penutupan kejahatan," papar Metzl.

Dalam kesempatan yang sama, Maajid Nawaz mengatakan hal senada. Akan ada konsekuensi besar yang bakal dihadapi China jika teori tersebut terbukti benar. “Sebabnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah seluruh planet (dunia) terkunci karena wabah ini,” papar Nawaz.

AS Minta Investigasi Asal Usul Covid-19

Langkah dinas rahasia Inggris yang memutuskan menyelidiki asal usul virus corona membuat hubungan Beijing dan London memanas. Ketegangan itu diperparah dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden.

Biden meminta diadakan investigasi oleh badan intelijen untuk mengetahui asal usul virus corona.

Presien Amerika Serikat (AS) Joe Biden didampingi Wakil Presiden Kamala Harris ketika memberikan pernyataan penanganan dan vaksinasi Covid-19 di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, pada 13 Mei 2021.AFP PHOTO/NICHOLAS KAMM Presien Amerika Serikat (AS) Joe Biden didampingi Wakil Presiden Kamala Harris ketika memberikan pernyataan penanganan dan vaksinasi Covid-19 di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, pada 13 Mei 2021.

Berbeda dengan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang kencang menggemakan bahwa virus Covid-19 berasal dari laboratorium China, semula Biden mengesampingkan teori tersebut.

Namun kali ini pemerintahan Biden ikut menekankan teori tersebut.

Baca juga: Inggris 28 Hari Capai Nol Kasus Kematian Covid-19, tapi Masih Dibayangi Varian Delta

Politisi Partai Demokrat itu itu memerintahkan laboratorium nasional AS untuk membantu menyelidiki dan komunitas intelijen diminta untuk menyiapkan daftar pertanyaan khusus untuk pemerintah China.

China didesak untuk bekerja sama dengan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi Covid-19.

Bantahan China

Di sisi lain, China berulang kali membantah bahwa virus corona berasal dari laboratorium Institut Virologi Wuhan. Hingga kini setidaknya 3,5 juta nyawa terenggut akibat keganasan virus corona. China menuding AS bermain politik lewat upaya investigasi asal usul Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com