Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bumi, Mengintip Agenda Rutin Perayaan Earth Day di Berbagai Penjuru Dunia

Kompas.com - 22/04/2021, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Earth Day atau Hari Bumi Sedunia dirayakan setiap tanggal 22 April. Earth Day adalah sebuah perayaan yang diikuti oleh berbagai negara, sebagai bentuk dukungan terhadap kepedulian dan perlindungan lingkungan.

Perayaan hari bumi ini sudah dimulai sejak tahun 1970. Diprakarsai oleh senator Amerika Serikat yang juga seorang pengajar lingkungan hidup, Gaylord Nelson.

Lahirnya Earth Day didasari kondisi lingkungan yang semakin memburuk waktu demi waktu. Di tahun 1960-an, Amerika Sempat dilanda masalah serius soal pencemaran lingkungan.

Mulai dari pencemaran lingkungan karena residu pestisida yang digunakan para petani, juga limbah pabrik yang meracuni tanah dan air tanah.

Di tahun tersebut, perlindungan alam atau lingkungan belum masuk ke dalam agenda resmi nasional pemerintah Amerika Serikat. 

Nah Gaylord Nelson lah yang akhirnya bisa meyakinkan parlemen bahwa bumi tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.

Dalam laman History dikatakan bahwa Nelson mengusulkan konsep Earth Day untuk pertama kalinya di sebuah konferensi yang diselenggarakan di Seattle di akhir tahun 1969.

Perayaan Earth Day pertama dilakukan di Philadelphia, Chicago, Los Angeles dan New York tepat di tahun 1970.

Di New York, walikota John Lindsay menutup ruas paling riuh di kota itu, Fifth Avenue, selama beberapa jam untuk mengurangi polusi.  

Baca juga: Hari Bumi 22 April, Begini Sejarah Terbentuknya Earth Day

Perayaan-perayaan unik

Kini Earth Day diperingati di lebih 175 negara di dunia. Selama sehari, dalam beberapa jam, masyarakat akan melakukan langkah-langkah sederhana yang bertujuan memberi bumi ruang bernapas untuk menyembuhkan diri.

Di berbagai belahan dunia, ada perayaan-perayaan unik dalam memperingati Earth Day. Berikut ini adalah beberapa perayaan rutin yang dilakukan berbagai negara, sebelum pandemi.

1. Earth Day United di Copenhagen Denmark

Acara tahunan ini biasa digelar di Christiansborg Castel Square. Dalam perayaan yang digawangi oleh beberapa organisasi peduli lingkungan ini, masyarakat akan berkumpul membawa drum dan berbagai alat musik.

Mereka akan memainkan alat musiknya selama 15 menit, selama dua jam sekali. Setelahnya, mereka akan bersama-sama mengikuti parade sains.

Baca juga: Hari Bumi di Tengah Pandemi Corona, Polusi Udara di Indonesia Menurun

2. Gelaran musik dan pengumpulan donasi di London

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com