KOMPAS.com - Jika Anda penggemar terapi pijat untuk melepaskan stres dan penat, cobalah sekali-kali ketika melaju menuju Taiwan, Anda mencoba terapi pijat paling ekstrem berikut ini.
Terapi tradisional ala Taiwan ini sudah berumur lebih dari 2000 tahun. Dan masih bertahan hingga sekarang karena banyak orang yang mengaku berhasil sembuh dan menjalani hidup lebih baik setelah melakukan terapi ini.
Terapi unik ini dinamakan Daoliao, atau disebut juga knife massage dan knife therapy. Sesuai namanya, terapi relaksasi ini menggunakan pisau sungguhan.
Bukan pisau dapur yang kecil dan terlihat tak berbahaya, melainkan pisau besar yang biasa digunakan untuk mengiris dan memotong-motong daging serta tulang.
Baca juga: 6 Ritual Kecantikan Purba yang Masih Digunakan hingga Kini
Pasien akan dibaringkan di sebuah meja atau tempat tidur kecil berselimutkan handuk lembut.
Kemudian sang terapis, yang biasanya wanita, akan menyiapkan alat-alat terapi yang dibutuhkan, yaitu beberapa jenis pisau.
Pisau daging besar adalah yang digunakan di sini. Karena terapi ini memerlukan tekanan pada area tubuh lewat gerakan seperti mencacah daging. Jika pisau kecil yang digunakan, maka efek cacahan tak akan terasa dan khasiat pijat tak akan didapatkan.
Kemudian terapis akan memijat dulu menggunakan tangan, seluruh area tubuh yang mengalami tegang dan kaku. Hal ini dimaksudkan agar seluruh sendi dan otot bisa optimal dalam menerima terapi pisau nantinya.
Langkah selanjutnya adalah terapi inti, yaitu pijat menggunakan pisau dapur. Di sini terapis akan memukul-mukulkan pisau ke area-area tertentu berdasarkan titik tubuh yang paling terganggu. Mulai dari punggung, lengan hingga kepala.
Terapi pijat dilakukan selamat 70 menit. Pasien yang awalnya ketakutan dan ngeri karena melihat wujud pisau dan denting suara logam pisau yang saling beradu, banyak yang berakhir dalam lelap dan dengkuran halus.
Baca juga: Manfaat Terapi Pijat untuk Kecantikan Wanita
Merunut dari sejarahnya, Daoliao adalah pengobatan kuno asal China, yang ditemukan sekitar 2000 tahun yang lalu.
Dilestarikan oleh masyarakat kuno dataran China, kemudian menyebar hingga Jepang di masa Dinasti Tang.
Masuk Taiwan sendiri, diperkirakan ketika terjadi pertumpahan darah dalam masa perang saudara di Tiongkok di awal tahun 1940.
Di China sendiri, terapi ini sudah jarang ditemukan. Begitu pula di sudut-sudut kota di Jepang, tak lagi ditemukan jejaknya.
Tapi di Taiwan, pengobatan ini terus dipakai lantaran masyarakatnya percaya bahwa Dailiao bisa meredakan stres akibat kehidupan urban masa kini.
Baca juga: Tiga Manfaat Mengesankan dari Terapi Pijat