KOMPAS.com - Hai, apa kabarmu? Semoga kabarmu baik dengan kesehatan raga, pikiran dan jiwa yang terjaga.
Pekan lalu, sebagian dari teman-teman kita merayakan Paskah. Selamat Paskah buat kamu yang merayakan.
Bagi yang beragama Katolik, Paskah terangkai dalam Tri Hari Suci yaitu Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci.
Saat kita semua libur karena tanggal merah pada Jumat (2/4/2021), umat Kristiani baik Katolik maupun Protestan memperingati Wafatnya Isa Almasih atau peristiwa penyaliban Yesus dan kematiannya.
Paskah sebagai peringatan akan peristiwa kebangkitan, baru dirayakan Sabtu malam atau Minggu pagi. Ucapan Selamat Paskah pas diucapkan Sabtu malam atau setelahnya.
Selamat Paskah sekali lagi. Senang pastinya bisa berkumpul dengan anggota keluarga di hari istimewa.
Buat kamu yang tidak merayakan Paskah, semoga kamu menikmati tanggal merah diikuti dua hari akhir pekan.
Sengaja harapan lewat kata "semoga" saya sampaikan. Tanggal merah di hari Jumat diikuti Sabtu dan Minggu telah menjadi hal yang tidak nikmat untuk banyak orang, khususnya di perjalanan.
Jarak Jakarta-Semarang sekitar 460 kilometer yang sebelumnya bisa saya tempuh lima jam, membutuhkan waktu 12 jam pada Jumat lalu. Berangkat dari rumah pukul 09.00, saya tiba di Semarang pukul 21.00.
Betul, ada beberapa perbaikan jalan dilakukan sebagai hambatan. Namun, volume dan kepadatan kendaraan di luar kebiasaan menjadi penyebab utama lamanya waktu tempuh.
Tercatat ada 153.000 kendaraan meninggalkan Jakarta di saat hampir bersamaan akhir pekan lalu. Ada peningkatan volume kendaraan sekitar 25 persen pada saat bersamaa.
Menghindari kemacetan di jalan layang, tol layang Cikampek ditutup aparat sejak pagi. Karena kepadatan ruas jalan ini, dari Jakarta sampai KM 57, dibutuhkan waktu sekitar enam jam.
Menjelang ruas-ruas jalan yang diperbaiki, antrean kendaraan memanjang. Antrean di beberapa ruas jalan yang diperbaiki sampai belasan kilometer.
Tampaknya, hampir semua orang memanfaatkan libur tiga hari sebelum Ramadhan yang akan jatuh pada 13 April 2021 untuk pulang kampung lantaran mudik Lebaran dilarang.