Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Upaya WhatsApp Saat Mulai Ditinggal Penggunanya, dari Klarifikasi hingga Pasang Iklan di Koran

Kompas.com - 20/01/2021, 13:40 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada awal 2021, WhatsApp mengumumkan bahwa mereka akan memperbarui Ketentuan dan Kebijakan Privasi, yang berkaitan dengan pengelolaan data pengguna.

Salah satu poin dari kebijakan baru tersebut adalah mengintegrasikan data pengguna WhatsApp dengan Facebook, yang merupakan induk perusahaan.

Rencana pembaruan kebijakan ini menuai beragam reaksi dari pengguna aplikasi chat itu. Sebagian menilai, privasi mereka akan semakin berkurang dengan adanya kebijakan baru ini.

Baca juga: Whatsapp Tunda Kebijakan Privasi Baru, Ini 5 Poin Klarifikasinya

Eksodus pengguna WhatsApp

Imbas rencana kebijakan baru itu, banyak pengguna mulai melirik aplikasi chat dari pesaing-pesaing WhatsApp, seperti Telegram dan Signal, yang dirasa lebih serius menjamin keamanan privasi penggunanya.

Tidak ingin ditinggalkan oleh jutaan penggunanya, WhatsApp kemudian menempuh sederet cara agar para pengguna masih mau bertahan menggunakan aplikasi berlogo hijau itu.

Berikut upaya WhatsApp meyakinkan penggunanya:

1. Klarifikasi dari bos WhatsApp

Dalam sebuah wawancara dengan Campaign Asia, Senin (18/1/2021) Bos WhatsApp, Will Cathcart memastikan bahwa perusahaan menjamin privasi percakapan yang dilakukan para penggunanya.

"Obrolan pribadi Anda dengan teman dan keluarga, termasuk grup, dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Kami tidak bisa melihat percakapan itu," kata Will.

Dia mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi perhatian dan masukan dari pengguna tentang privasi dan kemanan WhatsApp.

Baca juga: Kebijakan Privasi Baru WhatsApp yang Akhirnya Ditunda...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com