Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pencucian Uang, Singapura Akan Berhenti Cetak Uang 1.000 Dollar

Kompas.com - 03/11/2020, 16:31 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapura akan berhenti menerbitkan uang kertas 1.000 dollar Singapura mulai 1 Januari 2021.

Apabila dikonversikan, nilai dari 1.000 dollar Singapura sama dengan sekitar Rp 10.711.790.

Monetary Authority of Singapore (MAS) menyatakan hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Namun untuk saat ini hingga Desember 2020, uang kertas 1.000 dollar Singapura masih tersedia setiap bulan secara terbatas.

"Ini adalah tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme yang lebih tinggi terkait dengan uang kertas denominasi besar," ujar MAS dikutip dari CNA, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Singapura Lanjutkan Penggunaan 2 Vaksin Flu yang Sempat Dihentikan

MAS mencatat, uang kertas denominasi besar memungkinkan individu untuk membawa nilai uang yang besar secara anonim.

"Langkah ini sejalan dengan norma-norma internasional dan yurisdiksi utama yang telah berhenti mengeluarkan uang kertas denominasi besar sehubungan dengan masalah pencucian uang dan pendanaan terorisme," kata MAS.

Meski berhenti memproduksi, MAS menegaskan uang kertas senilai 1.000 dollar Singapura yang telah beredar tetap menjadi alat pembayaran yang sah.

Uang pecahan tersebut dapat terus digunakan sebagai alat pembayaran.

Baca juga: Mau Beli Dollar AS? Intip Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Selain itu, dikabarkan businesstimes.com, bank tetap dapat mengedarkan uang kertas 1.000 dollar Singapura yang disimpannya.

MAS menambahkan, untuk memenuhi permintaan, akan disediakan uang pecahan lain dalam jumlah yang cukup.

Terutama uang kertas 100 dollar Singapura, uang denominasi tertinggi setelah 1.000 dollar Singapura.

Masyarakat Singapura juga didorong menggunakan pembayaran elektronik, seperti PayNow dan FAST.

Baca juga: KPK Bakal Usut Sosok Pemberi 100.000 Dollar Singapura ke Boyamin

Menghentikan penerbitan pecahan uang tertentu bukan hal baru bagi Singapura.

Sebelumnya, pada 2014, Singapura berhenti menerbitkan uang kertas 10.000 dollar Singapura, yang saat itu menjadi salah satu uang kertas paling berharga di dunia.

"Perkembangan sistem pembayaran elektronik yang lebih maju dan aman telah mengurangi kebutuhan akan transaksi berbasis uang tunai yang bernilai besar," tutur wakil direktur pelaksana MAS Ong Chong Tee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com