KOMPAS.com - Sebuah pesawat antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengumpulkan sekitar 2 kilogram sampel bebatuan dari sebuah asteroid.
Dilansir AP News, Kamis (29/10/2020), sampel bebatuan itu telah berhasil disimpan dalam kapsul khusus yang akan dikirimkan ke bumi.
Meski demikian, para ilmuwan masih belum bisa memastikan berat sampel tersebut, karena saat ini kapsul itu masih berada di asteroid bennu yang berjarak lebih dari 322 juta kilometer dari Bumi.
Rencananya, kapsul berisi sampel bebatuan itu akan tiba di bumi pada 2023, mendarat di gurun pasir Utah, Amerika Serikat.
Baca juga: Wahana NASA Bocor, Terlalu Banyak Kumpulkan Sampel Asteroid Bennu
"Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, agar sampel-sampel itu bisa tiba dengan selamat," kata kepala peneliti Dante Lauretta dari Universitas Arizona.
Pesawat antariksa Osiris-Rex, yang membawa kapsul berisi sampel, tidak akan bertolak dari asteroid bennu setidaknya hingga awal Maret 2021, ketika asteroid itu dan bumi berada dalam satu jalur yang sejajar.
Osiris-Rex sukses mengumpulkan sampel bebatuan dari asteroid Bennu pada 20 Oktober.
Berdasarkan pantauan para peneliti, Osiris-Rex mengumpulkan setidaknya 2 kilogram bebatuan. Sebelumnya, para peneliti menargetkan bisa membawa pulang 60 gram sampel.
"Mungkin sekitar sekantung tepung di toko kelontong," kata Lauretta saat awal pengumpulan sampel.
Namun, sekitar 10 gram sampel gagal diamankan karena pesawat itu kelebihan muatan.
"Meski hati saya sedih karena sampel-sampel itu terbuang, tapi setidaknya ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari eksperimen ini," kata Lauretta.
Eksperimen pengumpulan sampel bebatuan itu berlangsung selama 36 jam, oleh para peneliti disebut sebagai proses yang mendebarkan.
Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Selidiki Penciptaan Tata Surya
Asteroid bennu yang kaya akan karbon dan mengorbit matahari diyakini menyimpan sisa-sisa material pembentuk tata surya.
Para ilmuwan mengatakan sisa-sisa tersebut dapat membantu menjelaskan bagaimana planet dan tata surya terbentuk miliaran tahun yang lalu, serta bagaimana kehidupan di bumi muncul.
Sampel juga dapat membantu mempelajari sifat asteroid itu, jika suatu saat orbitnya mendekati bumi.
Asteroid itu diperkirakan akan berada pada jarak sangat dekat dengan Bumi dalam satu dekade mendatang.
Asteroid bennu, yang berbentuk batu bundar hitam memiliki ukuran lebih besar dari Empire State Building di New York. Kemungkinan asteroid itu menghantam bumi adalah 1 banding 2.700.
Namun, meski asteroid itu menghantam bumi, dampak dari hantaman itu tidak akan memusnahkan kehidupan di bumi.
Baca juga: Asteroid Sebesar Kulkas Akan Dekati Bumi Sehari Sebelum Pemilu AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.