Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Misterius Covid-19, Thailand Tes Hampir 600 Orang yang Berisiko

Kompas.com - 10/09/2020, 08:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Thailand melakukan tes kepada hampir 600 orang yang berpotensi terpapar kasus virus corona domestik pertama di negara itu setelah lebih dari tiga bulan.

Namun, sejauh ini, belum ada kasus infeksi baru yang ditemukan.

Melansir Reuters, Rabu (9/9/2020), alasan tes ini dilakukan berawal dari seorang pria berusia 37 tahun yang dikonfirmasi positif.

Ia bekerja sebagai disk jokey (DJ) di tiga tempat berbeda di ibu kota Bangkok dalam waktu dua minggu sebelum dinyatakan positif saat tiba di penjara karena melakukan pelanggaran terkait narkoba.

Baca juga: DJ Positif Corona di Penjara, Penularan Lokal Pertama di Thailand dalam 100 Hari

Setelah itu, orang-orang yang dianggap berisiko di 12 tempat, termasuk pengadilan tempat pria tersebut disidang, klub malam, dan supermarket dilacak. 

Seluruh tes yang telah dilakukan hingga kini menunjukkan hasil negatif dan 32 orang masih menunggu hasilya.

Otoritas telah meminta 400 orang lainnya yang dianggap memiliki risiko rendah untuk menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Masih misteri

Adapun sumber paparan dari pria awal yang terinfeksi masih menjadi misteri. Namun, melihat kasus-kasus di Thailand baru-baru ini, ada pola yang dapat dilihat.

Kasus-kasus baru dideteksi di fasilitas karantina negara untuk orang-orang yang baru saja kembali dari luar negeri.

Hingga kini, Thailand telah melaporkan total 3.447 kasus infeksi Covid-19 dengan 58 kasus kematian.

Negara ini juga telah melonggarkan pembatasan dalam negeri.

Baca juga: Update Corona Global: 26,4 Juta Kasus Infeksi, 5 Negara dengan Kasus Tertinggi | Kasus Lokal Pertama di Thailand

Jumlah kasus dan kematian yang dilaporkan di Thailand merupakan salah satu yang paling rendah di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Berbeda dengan Indonesia dan Filipina sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu lebih dari 200.000 kasus.

Perketat perbatasan

Melansir Straits Times, Rabu (9/9/2020), perbatasan dan titik pemeriksaan dengan negara-negara tetangga seperti Myanmar dan Laos telah diperketat untuk mencegah orang yang masuk secara ilegal.

Pekan lalu, Myanmar menutup kotanya setelah melihat kasus-kasus baru yang berlipat ganda hanya dalam waktu beberapa minggu saja.

Munculnya kembali kasus Covid-19 di Thailand menjadi pukulan tersendiri bagi kondisi ekonominya.

Negara ini harus menunda rencana pembukaan kembali izin untuk turis asing pada 1 Oktober mendatang.

Awalnya, kebijakan pembukaan kembali ini akan dilakukan untuk tujuan Pulau Phuket disertai karantina wajib dan pembatasan pergerakan.

Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini mengalami penyusutan terbesar dalam lebih dari dua dekade pada kuartal kedua karena wabah virus corona yang menghentikan kegiatan pariwisata dan memperlambat terjadinya konsumsi. 

Baca juga: Saat Anak Merasakan Gejala atau Positif Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com