Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Polemik Pembukaan Sekolah dan Pembelajaran Jarak Jauh, Bagaimana Sebaiknya?

Kompas.com - 09/08/2020, 15:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah akun media sosial Twitter mengunggah mengenai dinamika pembukaan sekolah di zona-zona tertentu dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga ramai diperbincangkan.

Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Twitter @sheque pada Jumat (7/8/2020).

Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 400 kali dan mendapat komentar serta retweet lebih dari 100 kali.

"Sekolah dibuka di zona2 tertentu, netijen ngomel takut anaknya kalo masuk sekolah jadi ketularan. Sekolah jarak jauh, netijen ngomel dibilang nyusahin, karena gak semua mampu beli kuota. Jadi menurut kalian solusinya gimana?," demikian narasi yang dituliskan akun Twitter @sheque.

Unggahan tersebut dinilai mewakili keresahan orangtua peserta didik saat ini. Lantas, seperti apa solusi yang terbaik saat ini?

Baca juga: Ada Penyederhanaan di Kurikulum Sekolah Saat Pandemi Covid-19, Tepatkah?

Keputusan Nadiem dinilai sudah tepat

Kompas.com menghubungi pemerhati pendidikan Ina Liem. Pihaknya menyatakan, baik di masa pandemi maupun tidak pandemi, tidak ada solusi pendidikan satu macam untuk seluruh Indonesia.

Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki karakteristik yang beragam, ditambah lagi fasilitas pendidikan yang juga belum merata.

"Netizen juga tersebar dari seluruh Indonesia beragam juga. Jadi jelas kalau ada satu kebijakan diterapkan, pasti ada golongan yang setuju, ada aja yang merasa tidak sesuai dengan kondisi mereka," ujar Ina kepada Kompas.com, Minggu (9/8/2020).

Mengenai solusi yang bisa dilakukan, Ina berpendapat bahwa kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat ini sudah tepat.

Kebijakan tersebut yakni dengan membuka kembali sekolah di zona-zona tertentu dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi menurut saya, kebijakan Menteri Nadiem sudah tepat. Dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tapi tidak ada paksaan, keputusan terakhir ada di tangan orangtua," ucap Ina.

Oleh karena itu, lanjut Ina, para orangtua bebas memilih apakah memperbolehkan anaknya untuk masuk sekolah lagi atau tidak.

Baca juga: Nadiem Sebut Pembelajaran Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning Diperbolehkan, Ini Tanggapan KPAI

Mempunyai kepentingan

Menurut Ina, apabila solusi tersebut masih juga diprotes, maka yang memrotes tersebut memiliki kepentingan tersendiri.

"Yang mau masuk silakan, yang belum nyaman ya jangan. Kalau masih diprotes juga, berarti itu mungkin orang-orang yang punya kepentingan," kata Ina.

Terlepas dari itu, Ina berpesan kepada pihak sekolah untuk membagikan informasi detail kepada orangtua mengenai protokol kesehatan di sekolah masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com