Hal tersebut bertujuan membangun kepercayaan orangtua terhadap kemampuan sekolah menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau orangtua belum nyaman, wait and see dulu aja, tidak perlu buru-buru, toh kurikulum juga sudah diringkas," papar Ina.
Sedangkan untuk masalah kuota, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa sejak April Kemendikbud telah melakukan relaksasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), salah satunya untuk menunjang PJJ.
“Kami menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran jarak jauh bukan hal yang mudah. Apalagi dengan segala keterbatasan, baik infrastruktur berupa sinyal dan listrik, biaya, dan sebagainya. Oleh karena itu, silakan kepala sekolah membeli kebutuhan yang menjadi prioritas sekolah, misalnya pembelian pulsa untuk guru maupun siswa, hand sanitizer, dan lain-lain,” jelas Nadiem dikutip dari Kompas.com (2/8/2020).
Terkait hal itu, Ina menilai, masalah pulsa atau kuota internet menjadi salah satu masalah yang cukup pelik.
"Memang itu (dana BOS untuk pulsa) solusi untuk kondisi darurat dan menjawab keluh kesah masyarakat. Masalahnya di pengawasan, bagaimana memastikan memang dananya tidak diselewengkan," jelas dia.
Selain itu menurut Ina, peran komite sekolah juga harus dilibatkan. Bahkan apabila diperlukan dapat membuat laporan online terbuka untuk publik.
Baca juga: Ini Alasan Mendikbud Buka Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.