Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Kematian PDP/Suspek Lebih Tinggi dari Kematian Positif Corona, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 25/07/2020, 12:29 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan terkait perkembangan situasi pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia, Rabu (22/7/2020).

Dalam laporan tersebut, salah satunya ditampilkan grafik kasus meninggal yang mencakup kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan kasus meninggal pasien dalam pengawasan (PDP).

Di sejumlah provinsi, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah kasus PDP meninggal jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan kasus meninggal pada pasien positif Covid-19.

Misalnya di DKI Jakarta, pada periode 13-19 Juli 2020 terdapat 44 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Di periode yang sama, jumlah PDP meninggal mencapai angka 77 kejadian.

Melihat laporan tersebut, epidemiolog Dicky Budiman melihat ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi dari data yang disampaikan WHO.

Apabila merujuk pada pemahaman PDP yang sebelumnya digunakan dalam pengklasifikasian kasus Covid-19 di Indonesia, maka tingginya kematian pada PDP bisa disebabkan oleh beberapa hal.

"Potensi penyebab kematian tinggi pada PDP adalah akibat progres dari penyakit Covid-19-nya yang memburuk, atau memang masuk RS dan terdeteksi sudah dalam kondisi parah," kata Dicky, dihubungi Sabtu (25/7/2020).

Baca juga: Melebihi Batas WHO, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia 12,3 Persen, Apa Dampaknya?

Meningkatkan tes dan tracing

Melihat laporan tersebut, Dicky menilai, mengharuskan pemerintah untuk bergerak dan melakukan intervensi yang signifikan khususnya dalam bidang melakukan tes dan pelacakan kasus.

"Pemerintah harus lebih meningkatkan intervensi tes dan pelacakan kasus kontaknya sehingga bisa segera mendeteksi orang-orang yang terinfeksi sekaligus mencegah pasien-pasien yang memiliki risiko tinggi, telat tertangani atau telat teredukasi," jelasnya.

Selain pemerintah, dalam hal ini masyarakat juga harus terus diajak berperan aktif dan memahami pentingnya berpartisipasi mengikuti tes.

Masyarakat juga harus mengerti pentingnya keterbukaan informasi dan kejujuran dari pihak mereka, khususnya ketika tengah diadakan program pelacakan kasus.

"Kuncinya ada di deteksi dini kasus melalui cakupan testing yang masif dan aktif dilakukan," ujar kandidat Ph.D dari Griffith University, Australia ini.

Selanjutnya untuk melihat keberhasilan dari upaya tes yang dilakukan, Dicky menyebut bisa dilihat dari jumlah kasus konfirmasi, positive rate, dan kecilnya kasus probable yang belum di tes.

Ada pun untuk melihat keberhasilan pelacakan atau tracing, bisa dilihat dari berapa banyak persentase kontak erat yang berhasil terdeteksi.

Angka kematian Covid-19

Petugas medis bersama warga mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 saat pemakaman di salah satu lokasi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (17/6/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan hingga saat ini kasus positif COVID-19 sebanyak 37 orang, 15 orang di antaranya dalam perawatan, 20 orang sembuh dan dan dua orang meninggal. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.ANTARA FOTO/AMPELSA Petugas medis bersama warga mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 saat pemakaman di salah satu lokasi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (17/6/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan hingga saat ini kasus positif COVID-19 sebanyak 37 orang, 15 orang di antaranya dalam perawatan, 20 orang sembuh dan dan dua orang meninggal. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com